Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penganiaya Perawat di Palembang Ditangkap dan Jadi Tersangka, Ini Pengakuannya

Kompas.com - 17/04/2021, 15:26 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - JT, pelaku penganiayaan perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, ditangkap polisi dan telah ditetapkan jadi tersangka.

Dia dijemput oleh anggota kepolisian di rumahnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (16/4/2021) pukul 21.00 WIB.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Palembang Kombes Pol Ivan Prawira menuturkan, setelah ditangkap, JT langsung dibawa ke Palembang untuk diperiksa.

“Ketika (kami tiba) di sana, tersangka sudah tahu kasusnya. Sehingga langsung kita bawa untuk dimintai keterangan. Pukul 24.00 WIB, tersangka tiba di Polrestabes Palembang, karena lokasi antara rumah pelaku dan kota memakan waktu sekitar dua jam," ujarnya dalam gelar perkara, Sabtu (17/4/2021).

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Pria yang Aniaya Perawat, Polisi: Saat Kami Tiba, Dia Sudah Tahu Kasusnya

Jadi tersangka

Ilustrasi penangkapan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penangkapan.

Oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Palembang, JT ditetapkan menjadi tersangka.

Menurut Irvan, penetapan tersebut dilakukan usai polisi mendapatkan keterangan sejumlah pihak dan mengantongi alat bukti yang cukup.

"Barang bukti berupa pakaian korban yang digunakan juga sudah kita ambil begitu juga dengan rekaman CCTV," ucapnya.

Dari perbuatannya itu, JT diancam dengan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan.

"Tersangka diancam penjara selama dua tahun. Hasil pemeriksaan tersangka sudah mengakui seluruh perbuatannya," beber Irvan.

Baca juga: Jadi Tersangka, Pria yang Aniaya Perawat di Palembang Terancam 2 Tahun Penjara

 

Pelaku minta maaf

Tersangka JT saat dihadirkan dalam gelar perkara terkait kasus penganiayaan seorang perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang berinisial CRS,Sabtu (17/4/2021).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Tersangka JT saat dihadirkan dalam gelar perkara terkait kasus penganiayaan seorang perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang berinisial CRS,Sabtu (17/4/2021).

JT yang dihadirkan dalam gelar perkara, memohon maaf atas tindakannya.

Saat itu, dia mengaku sedang kelelahan lantaran menjaga anaknya yang dirawat karena menderita radang paru-paru.

Amarahnya meluap ketika mengetahui tangan anaknya mengeluarkan darah usai perawat mencabut jarum infus.

"Mohon maaf saya emosi sesaat. Saya mengakui sudah melakukan tindakan di luar kendali. Dikarenakan saya sudah kelelahan, sudah berapa hari saya harus menjaga anak saya," ungkapnya di Polrestabes Palembang.

Terkhusus, pelaku juga meminta maaf kepada korban dan pihak rumah sakit.

"Di bulan Ramadhan ini saya mohon maaf kepada seluruh pihak yang sudah dirugikan," katanya.

Baca juga: Pengakuan Pria yang Aniaya Perawat di Palembang: Mohon Maaf, Saya Emosi Sesaat...

Sesalkan kejadian ini

Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Bona Fernando.KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Bona Fernando.

Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Bona Fernando menyesalkan kejadian penganiayaan ini.

"Kekerasan terhadap nakes tidak bisa ditoleransi, kasus ini sangat kami sesalkan sekali," tuturnya dalam jumpa pers, Jumat.

Bona menyampaikan, semestinya pelaku tidak perlu melakukan kekerasan terhadap tenaga kesehatan.

Soalnya, pihaknya telah bekerja dengan optimal untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.

Perawat pun telah melakukan penanganan sesuai standar operasional prosedur.

"Semuanya sudah sesuai prosedur," tandasnya.

Baca juga: Wajahnya Lebam, Perawat yang Dianiaya Keluarga Pasien Alami Trauma

 

Korban menderita luka fisik dan trauma

Ilustrasi korban revenge pornSHUTTERSTOCK/DOIDAM 10 Ilustrasi korban revenge porn

Terkait kondisi korban, CRS, Bona mengatakan saat ini dia sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

CRS disebut tak hanya mengalami luka fisik, melainkan juga psikis. Bona berujar, CRS mengalami trauma.

Baca juga: Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Pelaku Mengaku Polisi, Ternyata…

"Tadi siang kondisinya masih dirawat karena memang mengalami luka. Kami juga sudah siapkan psikiater untuk pendampingan korban," imbuhnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Dheri Agriesta, Abba Gabrillin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com