TEGAL, KOMPAS.com - Jelang larangan mudik 6-17 Mei mendatang, jasa pengiriman atau logistik justru mulai kebanjiran order pengiriman barang sejalan dengan pesatnya perkembangan bisnis online bagi pelaku UMKM.
Kepala JNE Kantor Cabang Tegal, Subari, mengatakan, sejak awal April 2021, jasa pengiriman atau logistik mengalami peningkatan hingga 20 persen.
"Memang sudah ada kenaikan sejak pekan kemarin, kenaikannya variatif. Mulai dari 16 sampai 20 persen," kata Subari saat Web Seminar (Webinar) Goll Aborasi Bisnis Online Kota Tegal, melalui zoom meeting, Kamis (15/4/2021).
Baca juga: Ramadhan, Vaksinasi Covid-19 di Kota Tegal Tetap Digelar Siang Hari
Subari menyatakan, mendekati Lebaran nanti, jumlah jasa pengiriman akan kembali meningkat. Diprediksi, peningkatan terjadi pada awal bulan Mei.
Sejauh ini, Subari mengaku sudah menyiapkan 27 armada roda empat dan roda dua. Termasuk 118 karyawan yang siap mendistribusikan barang logistik di wilayah Tegal dan sekitarnya.
Subari menambahkan, untuk program JNE Tegal yakni selalu bersinergi, berkolaborasi, beradaptasi dan berinovasi.
Tak terkecuali juga memberikan promo, cash back dan memberikan pelatihan gratis kepada Usaha Kecil Menengah (UKM).
Baca juga: Jelang Larangan Mudik Lebaran, 10.000 Penumpang Asal Jabodetabek Tiba di Terminal Kota Tegal
Di masa pandemi ini, pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit sebagai jasa pengiriman obat kepada pasien.
"Jasa pengiriman ini untuk mencegah penyebaran Covid-19," imbuhnya.
Sementara itu, narasumber pelaku UMKM di Kota Tegal, Khalimatus Sa’diyah, Owner Sambal Kdiyah, menyampaikan langkah pertama yang harus dilakukan para calon pelaku bisnis ialah menentukan target pasar.
Dari target yang sudah ditentukan ini akan membuka celah untuk bagi pelaku usaha untuk mengembangkan strategi bisnis ke depannya.
“Melihat dari target pasar yang sudah ditentukan itu akan memberikan kita gambaran pada langkah berikutnya. Seperti menentukan bahan atau olahan yang akan digunakan serta harga yang akan ditawarkan kepada calon pelanggan," katanya.
Baca juga: Baru 2 Hari Usai Melahirkan, Ibu dan Bayi di Tegal Tertular Covid-19, Ini Dugaan Penyebabnya
"Setelah mendapatkan pelanggan, dari sana kita perlu untuk terus mengikuti zaman yaitu era digitalisasi, seperti melakukan branding lewat social media yang tidak terfokus kepada penjualan, namun juga berikan product knowledge dan giveaway,” sambung Diyah.
Sementara menurut narasumber lainnya, Intan Maulida selaku Owner Mbakyune, di tengah pandemi Covid-19 mengaku berhasil mengembangkan produknya hingga 13 varian minuman herbal atau jamu.
“Meneliti, melakukan riset, hingga merasakan trial and error berkal-kali merupakan hal yang lumrah bagi kita yang sedang merintis usaha. Kuncinya itu adalah semangat yang terus ada dalam diri kita, terus belajar dan selalu terima saran serta kritik untuk terus dapat mengembangkan bisnis di era pandemi ini,” sebut Intan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.