Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Dipukul, Diancam dengan Senjata di Telapak Tangan, Paha, dan Kepala Sama Pak Polisi di Ruang Penyidik"

Kompas.com - 14/04/2021, 14:03 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Tak tahan dipukul dan diancam dibunuh, tiga anak di bawah umur berinisial AG (12), RN (14), dan AJ (16) bersama MS (22), warga Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, terpaksa mengaku sebagai pelaku pencurian saat diinterogasi oknum polisi di Polsek Sampuabalo.

“Sambil ditanya-tanya, kami dipukul, diancam dengan senjata sama Pak Polisi di ruang penyidik. Bukan saja di hari itu, di hari-hari lain juga begitu,” kata RN kepada sejumlah awak media, Selasa (13/4/2021).

“Saya sempat ditampar empat kali di bagian pipi dan dipukul di pipi dua kali, ditendang di bagian perut dua kali dan diancam dan ditodong sama senjata di paha di telapak tangan, dan di kepala,” lanjutnya.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi: Kampung Ini Sudah Tidak Bisa Disentuh, Banyak Oknum yang Membekingi Mereka

Karena tidak tahan, RN bersama dengan dua rekannya akhirnya mengaku sebagai pelaku pencurian saat menjalani pemeriksaan di Polsek Sampuabalo.

“Saya sangat ketakutan dan tertekan, dan saya langsung berbohong, iya betul kalau kita yang melakukan (pencurian) karena kita selalu diancam,” ungkapnya.

Setelah itu, pada Rabu (24/3/2021), Pengadilan Negeri Pasarwajo menjatuhkan vonis masing-masing RN dan AG menjalani 5 bulan hukuman di pesantren.

Baca juga: 3 Anak di Bawah Umur Mengaku Disiksa, Diancam Dibunuh, Dipaksa Mengaku Mencuri oleh Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com