Sepeninggal sang suami, kehidupan Erni yang semula serba berkecukupan berubah drastis.
Ia menjadi tulang punggung bagi tujuh orang anaknya.
Meski mendapatkan gaji pensiunan polisi, namun uang itu habis untuk membayar utang bank.
Gaji yang dia terima Rp 2 juta. Sedangkan Erni harus membayar utang Rp 1,8 juta hingga hanya tersisa Rp 200.000 saja setiap bulannya.
"Saya harus menghidupi tujuh anak dengan biaya gaji pensiunan suami. Uang gaji pensiunan ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup saya bersama tujuh anak," kata dia pilu.
Di usia senjanya, ia pun terpaksa memulung barang bekas dengan penghasilan Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per hari.
Emi melakukan hal itu agar tidak menyusahkan anak-anaknya yang beberapa di antaranya kini telah mandiri.
"Saya tidak mau nyusahin anak, karena hidup mereka juga pas-pasan. Apalagi sekarang ini, usaha mereka juga lagi sulit," tutur dia.
Baca juga: Derita Orangtua Bayi yang Alami Kelainan Langka Organ Perut Keluar: Kami Tak Ada Uang Lagi