Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Erni, Suaminya Meninggal Saat Bertugas sebagai Polisi, Kini Memulung Barang Bekas untuk Hidupi 7 Anak

Kompas.com - 13/04/2021, 09:38 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Erni Marliana (61) mengalami pahitnya melakoni hidup setelah sang suami yang seorang polisi meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.

Kini, perempuan yang tinggal di Dusun Nangkapanda, Desa Mulyasari, Sumedang Utara, Sumedang itu pun terpaksa harus memulung barang bekas untuk bertahan.

Setiap hari, Erni mengumpulkan botol, plastik hingga kardus bekas.

Erni bisa mengantongi Rp 30.000 sampai Rp 50.000 per hari dari pekerjaannya itu.

"Alhamdulillah, cukup buat makan. Hidup seadanya seperti ini juga enggak apa-apa, yang penting halal, enggak nyusahin anak," tutur dia.

Baca juga: Cerita Janda Polisi Jadi Pemulung, Tinggal di Rumah Reyot: Tak Mau Susahkan Anak, yang Penting Halal

Kenang sosok suami, seorang polisi yang terluka saat tugas

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi
Berkilas balik, Eni menceritakan sosok almarhum suami yang dicintainya.

Suaminya, Awang Suryadi adalah seorang polisi dengan pangkat Briptu.

"Pangkat terakhir suami saya Briptu dan terakhir tugas di Polsek Jatinunggal. Suami meninggal tahun 2007," ujar dia.

Briptu Awang, kata Eni, pernah bertugas di Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat.

Namun, suaminya kemudian ditugaskan ke Polsek Jatinunggal, Polres Sumedang sejak tahun 1979.

Ketika bertugas di Polsek Jatinunggal, Briptu Awang mengalami patah tulang di bagian tulang punggung.

Briptu Awang akhirnya meninggal dunia. "Suami meninggal di Rumah Sakit Keramat Jati, Jakarta," katanya.

Baca juga: Fakta-fakta Kampung Narkoba yang Sulit Tersentuh Aparat, Punya Pasukan Bayaran Rp 200.000 Sehari, Butuh Sepekan Tembus Benteng Pertahanan

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Menjadi tulang punggung keluarga, hidupi 7 anak

Sepeninggal sang suami, kehidupan Erni yang semula serba berkecukupan berubah drastis.

Ia menjadi tulang punggung bagi tujuh orang anaknya.

Meski mendapatkan gaji pensiunan polisi, namun uang itu habis untuk membayar utang bank.

Gaji yang dia terima Rp 2 juta. Sedangkan Erni harus membayar utang Rp 1,8 juta hingga hanya tersisa Rp 200.000 saja setiap bulannya.

"Saya harus menghidupi tujuh anak dengan biaya gaji pensiunan suami. Uang gaji pensiunan ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup saya bersama tujuh anak," kata dia pilu.

Baca juga: Tiket Masuk Pantai Anyer Rp 100.000 Dibilang Kemahalan, Pengelola: Lihat Dulu Kondisi Pantai seperti Apa

Memulung barang bekas

Ilustrasi sampah plastik yang menumpuk. Dok. Freepik/jcomp Ilustrasi sampah plastik yang menumpuk.
Erni sempat menjalani usaha budidaya ayam. Tetapi usahanya kandas dan bangkrut.

Di usia senjanya, ia pun terpaksa memulung barang bekas dengan penghasilan Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per hari.

Emi melakukan hal itu agar tidak menyusahkan anak-anaknya yang beberapa di antaranya kini telah mandiri.

"Saya tidak mau nyusahin anak, karena hidup mereka juga pas-pasan. Apalagi sekarang ini, usaha mereka juga lagi sulit," tutur dia.

Baca juga: Derita Orangtua Bayi yang Alami Kelainan Langka Organ Perut Keluar: Kami Tak Ada Uang Lagi

 

Erni menunjukkan foto almarhum suami dan pangkat semasa hidup dan menjalankan tugasnya sebagai polisi, Senin (12/4/2021). KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Erni menunjukkan foto almarhum suami dan pangkat semasa hidup dan menjalankan tugasnya sebagai polisi, Senin (12/4/2021).
Tinggal di gubuk dan kini direnovasi Kapolda Jabar

Semenjak hidupnya berubah, Erni pun terpaksa harus tinggal di sebuah gubuk tak layak huni.

Kondisi ini membuat hati Kapolda Jawa Barat tersentuh. Dia memberikan bantuan merenovasi rumah Erni.

"Pembangunan rumah warakawuri (Istri pensiunan polisi) Erni Marliana sudah mulai dilakukan sejak pekan lalu dan ditargetkan akan selesai 12 April nanti. Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Kapolda Jawa Barat atas bantuan ini," kata Kepala Kepolisian Resor Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto.

"Ibu Erni jadi pemulung karena tidak memiliki pekerjaan tetap dan anaknya juga hidup pas-pasan. Semoga dengan bantuan ini, kehidupan Ibu Erni bisa lebih baik dan tetap semangat dalam menjalani hidup," kata Eko.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com