Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Polisi soal "Benteng" di Kampung Narkoba Palembang yang Sulit Ditembus

Kompas.com - 12/04/2021, 15:24 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Penggerebekan kampung narkoba di kawasan Tangga Buntung, Jalan M Kadir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (11/4/2021), masih menjadi sorotan.

Sebab, sebanyak 65 warga ditangkap oleh petugas gabungan Polrestabes Palembang dan Polda Sumatera Selatan.

Baca juga: Diserang Petasan Saat Gerebek Kampung Narkoba, Polisi Sebut Modus untuk Kabur

Sebanyak 65 orang itu diduga merupakan jaringan narkoba.

Kampung narkoba itu diketahui memiliki "benteng pertahanan" yang kuat, sehingga selama ini sulit ditembus polisi untuk dilakukan penangkapan.

Bahkan, mereka diduga dibekingi oleh oknum tertentu yang berkuasa, sehingga menjadi sulit disentuh.

Bangunan bertingkat hingga CCTV

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Palembang AKBP Andi Supriadi mengatakan, ada empat lorong yang menjadi target penggerebekan tersebut, yakni  Lorong Manggis, Cek Latah, Lorong Segayam dan Lorong Masjid yang masih berada di kawasan Tangga Buntung.

Istilah benteng yang dimaksud, menurut Andi, adalah orang yang memiliki tugas khusus untuk memantau, baik melalui kamera pengawas (CCTV) maupun sambungan radio komunikasi (HT) di beberapa titik.

Baca juga: Kampung Narkoba di Palembang Digerebek, Polisi: Dulu Saja Ada Anggota Jatanras Menangkap Pelaku Kejahatan Ditusuk

Kawasan bangunan di kampung tersebut, semuanya dibuat bertingkat.

Dengan begitu, semua komplotan ini dapat memantau kedatangan petugas ataupun orang luar yang masuk ke daerah tersebut, baik dengan memasang kamera CCTV serta radio komunikasi (HT).

"Benteng-benteng mereka ini akan memberikan informasi ke dalam, kalau ada orang luar yang masuk. Yang ini semuanya kita tangkap," kata Andi kepada wartawan, Senin (12/4/2021).

 

Ditembak petasan

Andi mengatakan, ketika mereka masuk ke kampung itu, petugas langsung ditembaki petasan yang telah disiapkan para kelompok tersebut.

Polisi pun langsung bergerak cepat dengan menangkap para pelaku yang ikut terlibat.

Hasilnya, sebanyak 59 orang laki-laki dan 6 perempuan ditangkap.

"Dari awal sebelum operasi dilakukan, seluruh anggota sudah saya peringatkan untuk waspada melihat seluruh sisi, sehingga semuanya bisa kami atasi, termasuk menurunkan kekuatan penuh di darat dan perairan," ujar Andi.

Untuk menghambat petugas, para komplotan ini juga menyiapkan petasan.

Petasan itu digunakan sebagai kode kedatangan polisi, agar para gembong narkoba yang ada di dalam bisa segera kabur.

"Satu bandar atas nama Ateng berhasil kabur, tapi istrinya HJ kita tangkap dan satu bandar lagi bernama Juni," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com