Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Video “Geger Geden Pendukung Pilkades Berujung Baku Hantam di Desa Gadudero"

Kompas.com - 11/04/2021, 18:48 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video berjudul “Geger Geden Pendukung Pilkades Berujung Baku Hantam di Desa Gadudero" muncul di platform Facebook dan YouTube.

Salah satu akun membagikannya ke grup Facebook, Info Pati.

Video amatir tersebut merekam cekcok berujung bentrok di Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Baca juga: Video Viral Bentrok Pilkades Pati, TNI, Polisi hingga Ibu-ibu ikut Melerai

Perkelahian dalam video itu diduga berkaitan dengan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di salah satu wilayah Kabupaten Pati.

Sebagai informasi, sebanyak 215 desa di Kabupaten Pati mengadakan Pilkades serentak pada Sabtu (10/4/2021).

Video tersebut mendapat banyak respons dari para pengguna sosial media.

Baca juga: Disebut Mirip Lee Min Ho, Penjual Nasi Kuning Ini Mengaku Dapat “Bully” Usai Viral di Medsos

 

Kericuhan terjadi diduga karena salah paham

Ilustrasi perkelahian Ilustrasi perkelahian

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Sukolilo Iptu Sahlan menyatakan video tersebut benar terjadi di Desa Gadudero saat berlangsungnya Pilkades.

Kata Sahlan, berkat turun tangannya aparat kepolisian, TNI, Linmas, dan dibantu warga, konflik berhasil dicegah.

Setelahnya, lanjut Sahlan, suasana sudah kembali kondusif.

"Iya itu saat pemungutan suara. Salah paham antarpendukung dan cekcok. Aman tak ada korban,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (11/4/2021).

Baca juga: Bikin Geram Warga, 2 Debt Collector Dikeroyok Puluhan Orang, Motornya Dibuang ke Sungai

Sahlan menuturkan, peristiwa tersebut diduga dipicu oleh keberadaan salah satu pendukung calon yang mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) sambil merekam video.

Hal tersebut, diduga membuat pendukung lain merasa tidak nyaman.

Kemudian terjadilah adu mulut berujung bentrok.

"Lokasi bentrok di sebelah utara balai desa, jadi bukan di TPS," ungkap Sahlah.

Baca juga: Dituduh Maling Usai Mobilnya Senggol Motor, Pekerja Pemasang CCTV Tewas Diamuk Massa

 

Video menampilkan perselisihan berujung baku pukul

Ilustrasi penganiayaanShutterstock Ilustrasi penganiayaan

Dalam video berdurasi dua menit ini tampak sejumlah pemuda memadati jalanan.

Massa berkaus merah bertuliskan Gadudero Bersatu 2 terlihat bersitegang dengan sejumlah orang lainnya.

Mereka terlibat perselisihan hingga sempat terjadi saling pukul.

Baca juga: Berdandan Hantu Pocong, lalu Bikin Video Prank, 6 Remaja Dibawa ke Polsek

Pertikaian itu tak berlangsung lama karena aparat keamanan mulai bergerak untuk melerai kedua belah pihak.

Terlihat juga sejumlah warga ikut melerai.

"Wis mulih le… Ayo (Sudah, pulang sana… Ayo)," kata seorang ibu sambil merangkul seorang remaja berkaus merah.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com