Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Belajar Tatap Muka SMA-SMK di Banten, Seminggu Masuk 3 Hari, Belajar 4 Jam

Kompas.com - 09/04/2021, 08:03 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kegiatan belajar tatap muka secara terbatas di tengah pandemi Covid-19 bagi siswa SMA dan SMK di Banten akan diuji coba pada bulan April 2021 ini.

Kebijakan untuk belajar tatap muka direncanakan dimulai pada bulan Juli mendatang setelah adanya Surat Keputusan Bersama Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani menerangkan, dari total 241 SMA dan SMK Negeri dan 140 swasta seluruhnya sudah siap melaksanakan belajar tatap muka.

Baca juga: SMA dan SMK di Jabar Akan Mulai Belajar Tatap Muka, Ini Jadwalnya

Hanya saja, kata Tabrani, setiap sekolah harus memenuhi persyaratan untuk pembelajaran tatap muka seperti fasilitas protokol kesehatan, guru sudah divaksin dan adanya izin dari orang tua siswa.

"Sebelum menerapkan tatap muka, sekolah itu harus wajib mengisi assesment tentang kesiapan prokesnya. Yang paling penting orangtua harus setuju, kalau orangtua enggak setuju, jadi enggak wajib," kata Tabrani saat ditemui di rumah dinas Gubernur Banten, Kamis (08/04/2021). 

Baca juga: Ditunda Guru karena Positif Covid-19, MTsN 3 Klaten Mulai Belajar Tatap Muka Hari Ini

Masuk seminggu 3 kali, lama belajar 4 jam

Dijelaskan Tabrani, belajar tatap muka ditengah pandemi Covid-19 akan berbeda. Dimana, jumlah siswa dibatasi, durasi belajar dikurangi, materi pembelajaran berbeda.

"Belajar dua atau tiga hari dalam seminggu, jumlah peserta didik kita batasi minimal 50 persen, durasi belajarnya kita kurangi antara dua sampai 4 jam, materai pemblajar yang esensial saja," jelas Tabrani.

Nantinya, pihak sekolah tetap menerapkan pembelajaran secara daring bagi siswa yang tidak belajar tatap muka dan tak diijinkan oleh orangtua.

"Kemudian nanti sekolah juga kita minta belakukan blending learning. Jadi ada luring dan daring kalau ngga luring ya daring," katanya.

Baca juga: 1.028 SD dan 328 SMP di Jember Ajukan Ujian Tatap Muka, Dispendik Bakal Gelar Simulasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dipergoki TNI Menyelundupkan Karung Berisi Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Dipergoki TNI Menyelundupkan Karung Berisi Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com