Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lowongan Kerja Surabaya, Pemkot Butuh 500 Sopir dan Awak Bus

Kompas.com - 08/04/2021, 13:12 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya mendapat bantuan 126 bus baru dari pemerintah pusat.

Pemkot pun berencana merekrut sopir dan awak bus baru.

"Ada 126 bus dari pemerintah pusat yang diberikan kepada pemerintah kota. Artinya, kita harus menyediakan sopir dan kernet," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ketika dikonfirmasi di Surabaya, dikutip dari Tribunjatim, Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Pemkot Surabaya Buka Lowongan Kerja, Ini Syarat dan Cara Mendaftar

Berdasarkan hitungan, jumlah sopir dan awak bus yang dibutuhkan untuk tiap armada berjumlah dua orang.

Baca juga: Lowongan Kerja di Pemkot Surabaya lewat RT, Ini Alasannya

Selain itu, pemkot rencananya akan menyiapkan untuk dua shift.

"Jadi kalau ditotal, kita (pemkot) butuh sekitar 500 orang untuk mengoperasikan bus ini. Ini yang sedang kami siapkan," kata Eri.

Rencananya, pemkot akan merekrut sopir dari sejumlah angkot. Diharapkan, kesejahteraan para sopir pun bisa meningkat. 

Tak hanya menjamin kesejahteraan sopir, dengan semakin banyaknya armada Suroboyo Bus maka transportasi di Surabaya semakin nyaman. Juga semakin banyak rute yang dijangkau.

"Untuk rencana jangka panjang, angkot mulai kita kurangi. Sebab, ke depan jalan utama tak lagi ada angkot, melainkan dengan bus," katanya.

Angkot akan digunakan sebagai kendaraan pengumpan yang melayani rute dari kampung atau perumahan ke jalur protokol.

"Tapi, jangan sampai ketika jadi feeder, pendapatan teman sopir jadi kurang," tegas Eri.

Eri mengatakan, pemkot akan menyiapkan intervensi untuk memastikan pendapatan sopir sesuai dengan standar upah di Surabaya.

"Mereka harus mendapatkan sesuai UMK sehingga pemerintah harus hadir. Nah, ini yang sedang kami hitung," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menambahkan, bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan jumlah pendapatan yang diterima sopir.

Apabila ada yang di bawah UMK, pemkot akan melakukan intervensi.

"Kesejahteraan mereka sedang kami petakan, khususnya yang warga Surabaya. Kami juga usulkan kepada Dinas Kesehatan agar kawan-kawan sopir mendapat jatah vaksinasi. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memetakan warga Surabaya bisa mendapatkan penghasilan layak," kata Irvan.

Dengan adanya tambahan bus, maka rute pun akan semakin luas.

Sehingga, diharapkan pelayanan Jalur utama bisa dilayani dengan bus yang menggunakan pembayaran nomor tunai. Juga bersinergi dengan angkutan umum hingga sepeda.

"Di jalan utama akan dilayani angkutan backbone atau angkutan utama. Kemudian ditunjang angkutan feeder atau angkot," katanya.

"Yang terhimpit, akan direkrut menjadi driver dan helper. Jadi, tidak ada kehilangan pekerjaan. Bahkan, mereka meningkat, sebab standar upahnya semakin tinggi," katanya.

Pemkot Surabaya juga telah berkoordinasi dengan Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membahas detail konektivitas angkutan kota dengan kereta api.

"Jadi ada konektivitas antara Suroboyo bus, baik yang dari pemerintah kota dan dari kementerian, dengan Jalur sepeda, angkutan kereta api, dan moda lainnya," katanya.

"Termasuk juga pelabuhan dan bandar udara. Jadi, kami berharap konektivitas antar moda, pedestarian (jalan kaki) dan pesepeda bisa semakin maksimal," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul: Surabaya Dapat Bantuan 126 Bus Baru dari Pusat, Pemkot Rekrut Ratusan Sopir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com