"Tapi, jangan sampai ketika jadi feeder, pendapatan teman sopir jadi kurang," tegas Eri.
Eri mengatakan, pemkot akan menyiapkan intervensi untuk memastikan pendapatan sopir sesuai dengan standar upah di Surabaya.
"Mereka harus mendapatkan sesuai UMK sehingga pemerintah harus hadir. Nah, ini yang sedang kami hitung," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menambahkan, bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan jumlah pendapatan yang diterima sopir.
Apabila ada yang di bawah UMK, pemkot akan melakukan intervensi.
"Kesejahteraan mereka sedang kami petakan, khususnya yang warga Surabaya. Kami juga usulkan kepada Dinas Kesehatan agar kawan-kawan sopir mendapat jatah vaksinasi. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memetakan warga Surabaya bisa mendapatkan penghasilan layak," kata Irvan.
Dengan adanya tambahan bus, maka rute pun akan semakin luas.
Sehingga, diharapkan pelayanan Jalur utama bisa dilayani dengan bus yang menggunakan pembayaran nomor tunai. Juga bersinergi dengan angkutan umum hingga sepeda.
"Di jalan utama akan dilayani angkutan backbone atau angkutan utama. Kemudian ditunjang angkutan feeder atau angkot," katanya.
"Yang terhimpit, akan direkrut menjadi driver dan helper. Jadi, tidak ada kehilangan pekerjaan. Bahkan, mereka meningkat, sebab standar upahnya semakin tinggi," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.