YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tidak menyediakan shelter karantina untuk pemudik yang nekat pulang kampung saat masa pandemi.
Untuk itu, Pemerintah DIY memaksimalkan peran RW maupun RT untuk mengawasi pemudik di wilayah masing-masing.
"Kalau memang perlu karantina bisa dilakukan karantina di shelter yang sudah disiapkan di kelurahan. Tidak perlu membuat shelter besar di DIY nanti malah repot," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Ganjar Siapkan Skenario Vaksinasi Covid-19 Malam Hari Saat Ramadhan
Aji mengungkapkan, saat mendekati lebaran nanti pihaknya akan melakukan pemeriksaan surat bebas Covid-19 baik itu PCR, rapid test antigen, maupun GeNose.
Pemeriksaan rencananya dilakukan secara sampling acak. Karena pengecekan dilakukan secara sampling acak, maka kemungkinan besar banyak pemudik yang lolos.
Jika para pemudik lolos, maka RT maupun RW memiliki peran yang besar untuk memastikan pemudik memiliki surat bebas Covid-19.
Para pemudik tidak dapat menunjukkan surat bebas Covid-19 seperti PCR, rapid test antigen, maupun GeNose maka mereka wajib segera melakukan tes.
"Prosedur tetap wajib dilaksanakan bagi mereka yang datang. Kalau sudah memiliki surat dan hasilnya negatif, kami minta mereka tinggal di rumah dulu selama dua hari. Setelah tidak ada gejala silakan kalau mau berinteraksi," ujarnya.
Sedangkan bagi para pemudik yang harus pulang kampung secara mendesak, misalnya saja orangtua sakit atau ada keluarga yang meninggal, pemerintah DIY juga mewajibkan mereka membawa surat bebas Covid-19.
Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Banjarmasin Perpanjang PPKM Mikro hingga 19 April
Sebelumnya, pemerintah resmi memberlakukan larangan mudik Lebaran 2021 yang berlaku bagi semua masyarakat Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.