Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Korban Banjir di Bima, Mensos Risma Ajak Masyarakat Menjaga Lingkungan

Kompas.com - 07/04/2021, 07:51 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Banyaknya hutan di perbukitan yang dialihfungsikan menjadi lahan pertanian diduga menjadi pemicu banjir bandang di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menanggapi hal itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebutkan, banjir di wilayah itu terjadi karena faktor kerusakan lingkungan dan curah hujan tinggi.

"Kalau saya melihat ini (banjir) adalah impact (dampak) dari kerusakan lingkungan," kata Risma saat mengunjungi korban banjir di Kabupaten Bima, Senin (5/4/2021).

Risma mengatakan, kerusakan lingkungan harus mendapat perhatian semua pihak. Minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan lingkungan masih menjadi salah satu pemicu utama terjadinya pemanasan global.

Hal itu, kata dia, kemudian memicu bencana alam terjadi. Dampak dari kerusakan lingkungan itu akan terus terjadi jika upaya pencegahan tak dilakukan.

"Sekali lagi, saya kalau ngomong global warming, ini adalah dampak dari kerusakan lingkungan. Nah, permukaan air laut naik, kemudian suhu panas tinggi, itu yang menyebabkan uapan air ke atas makin tinggi. Dampaknya curah hujan semakin besar. Jadi memang kita harus lakukan bersama-sama," tutur Risma.

Selain itu, Risma juga turut menyinggung kondisi hutan di Kabupaten Bima. Ia menilai, penghijauan yang dilakukan selama ini belum maksimal.

Menurut dia, penghijauan perlu dilakukan di kawasan hutan yang rusak untuk mencegah terulangnya bencana banjir bandang.

Baca juga: Pesan Risma kepada Anak-anak Korban Banjir Bima: Seberat Apa Pun, Kalian Tetap Gembira Ya

Hal itu disampaikan Risma setelah berkeliling sejumlah lokasi terdampak banjir di Kabupaten Bima pada Senin sore.

"Kalau saya lihat memang penghijauannya kurang," kata Risma.

Risma mengaku memiliki pengalaman mengatasi banjir di Surabaya. Pada 2010, kata dia, hampir 52 persen wilayah Surabaya mengalami banjir. Namun, saat ini, banjir di kawasan itu tak terlalu parah.

"Kalau curah hujan tinggi itu cuma hanya sebentar, enggak sampai satu jam airnya surut. Jadi, sebetulnya penghijauan itu sangat penting untuk menekan curah hujan. Jadi, saya berharap juga ada inisiatif lokal," ujar Risma menambahkan.

Mantan wali kota Surabaya dua periode ini mengajak semua pihak melakukan penghijauan secara masif.

Menurutnya, penghijauan kembali hutan tidak hanya tanggung jawab pemerintah pusat. Pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar kawasan hutan lindung juga harus berperan.

Jika tidak, ancaman bencana banjir akan terus menghantui daerah itu saat diguyur hujan.

Karena itu, semua pihak harus bergerak mengembalikan fungsi hutan dengan melakukan pencegahan dan perbaikan.

"Kita memang harus lakukan bersama-sama, termasuk masyarakat. Tidak bisa kita serahkan semuanya ke bupati dan wali kota, tidak bisa kita serahkan ke kementerian, tapi kita bersama-sama peduli," tutur Risma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jelang Pemilu, Kapolresta Banyumas Peringatkan agar Tak Ada yang Berbuat Rusuh

Jelang Pemilu, Kapolresta Banyumas Peringatkan agar Tak Ada yang Berbuat Rusuh

Regional
Ajang Lari Semarang 10K Bakal Dibuka Lagi hingga Kategori Pelari Internasional, Berikut Infonya

Ajang Lari Semarang 10K Bakal Dibuka Lagi hingga Kategori Pelari Internasional, Berikut Infonya

Regional
Diversifikasi Pangan, Warga Flores Timur Diimbau Tak Makan Nasi Tiap Jumat

Diversifikasi Pangan, Warga Flores Timur Diimbau Tak Makan Nasi Tiap Jumat

Regional
Soal Kaesang Diusulkan Jadi Ketum PSI, Gibran: Urusan PSI Tanya ke Orang PSI

Soal Kaesang Diusulkan Jadi Ketum PSI, Gibran: Urusan PSI Tanya ke Orang PSI

Regional
Sampan Bocor, Pria Tewas Tenggelam di Pulau Kelapa Labuan Bajo

Sampan Bocor, Pria Tewas Tenggelam di Pulau Kelapa Labuan Bajo

Regional
Sering Curhat, Siswi SMP di Wonogiri Dicabuli Gurunya Sendiri di Laboratorium

Sering Curhat, Siswi SMP di Wonogiri Dicabuli Gurunya Sendiri di Laboratorium

Regional
2 Orang Ditangkap Terkait Perkelahian yang Sebabkan 1 Korban Tewas di Kupang

2 Orang Ditangkap Terkait Perkelahian yang Sebabkan 1 Korban Tewas di Kupang

Regional
Kisah Melki, Guru Honorer di Keerom, Tetap Setia Mengajar meski 5 Kali Tes CPNS Tak Lolos

Kisah Melki, Guru Honorer di Keerom, Tetap Setia Mengajar meski 5 Kali Tes CPNS Tak Lolos

Regional
Truk yang Tabrak Belasan Kendaraan di Bawen Diduga Alami Rem Blong, Sopir Cuma Punya SIM A

Truk yang Tabrak Belasan Kendaraan di Bawen Diduga Alami Rem Blong, Sopir Cuma Punya SIM A

Regional
BP Batam Janji Tak Ada Pemaksaan Relokasi Pulau Rempang, Warga Minta Kejelasan

BP Batam Janji Tak Ada Pemaksaan Relokasi Pulau Rempang, Warga Minta Kejelasan

Regional
Kasus Kasat Lantas Polres Sikka Diduga Lecehkan IRT Berakhir Damai

Kasus Kasat Lantas Polres Sikka Diduga Lecehkan IRT Berakhir Damai

Regional
Perkelahian Antar-pemuda di Kupang, 1 Mahasiswa Tewas, 1 Terluka

Perkelahian Antar-pemuda di Kupang, 1 Mahasiswa Tewas, 1 Terluka

Regional
Kebakaran 5 Rumah di Banjarmasin, 2 Orang Tewas Terjebak Api

Kebakaran 5 Rumah di Banjarmasin, 2 Orang Tewas Terjebak Api

Regional
Horornya Kecelakaan Exit Tol Bawen Bermula Saat Bunyi Klakson Panjang Truk Terdengar

Horornya Kecelakaan Exit Tol Bawen Bermula Saat Bunyi Klakson Panjang Truk Terdengar

Regional
Mantan Walkot Suadi Yahya Kena Stroke di Lapas Lhokseumawe, Dilarikan ke Banda Aceh

Mantan Walkot Suadi Yahya Kena Stroke di Lapas Lhokseumawe, Dilarikan ke Banda Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com