Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Desa di Luwu Banjir, Kurangnya Tanggul Penahan Air Jadi Pemicu

Kompas.com - 27/03/2021, 06:52 WIB
Amran Amir,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Jumat (26/03/2021) petang, membuat Sungai Bua meluap dan merendam ratusan rumah di 5 desa dan 1 kelurahan Sabtu (27/03/2021) dini hari.

Selain merendam permukiman warga, banjir juga merendam fasilitas umum sepert pasar tradisional, kantor desa dan sekolah dengan ketinggian air bervariasi dari 50 sentimeter hingga 1 meter.

Camat Bua, Sakti Latif mengatakan, banjir mulai terjadi pukul 19.30 Wita dan terus meluas hingga ke beberapa tempat yang terendam yakni Desa Barowa, Desa Pabbaresseng, Desa Tanarigella, Desa Tiromanda, Desa Padang Kalua dan Kelurahan sakti.

“Paling parah di Desa Pabbaresseng dan Desa Barowa karena 2 desa ini bertepatan saat air laut sedang pasang, sementara Desa Tanarigella dan Kelurahan Sakti sebagian mengalami titik parah,” kata Sakti, saat dikonfirmasi di lokasi.

Baca juga: Sumedang Diterjang Banjir Bandang, Wabup Kesal, Sebut Pembangunan Vila Liar Penyebabnya

Menurut Sakti dari sejumlah desa/kelurahan yang terendam, jumlah rumah warga yang terdampak banjir untuk sementara mencapai 700 rumah.

“Upaya yang kami lakukan mengarahkan warga untuk waspada dan mengupayakan anak-anak agar menghindari arus banjir terutama warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai, memindahkan barang ke tempat tinggi agar tidak terendam,” ucap Sakti.

Sakti menuturkan, tingkat pendangkalan Sungai Bua saat ini tidak signifikan.

Hanya saja, masih kurang tanggul penahan air dan kondisi alam pegunungan yang mengalami degradasi hutan.

“Masih banyak titik yang belum ditanggul sehingga pada saat banjir air dengan mudah meluap, selain itu kondisi di hulu sudah kurang area berhutan sehingga memicu terjadinya banjir,” ujar Sakti.

Meski  tak menimbulkan korban jiwa namun banjir yang disertai lumpur dan sampah berupa ranting-ranting kayu membuat warga kesulitan membersihkan rumah.

“Cukup banyak sampah-sampah berupa ranting kayu yang terbawa air dan masuk kedalam rumah, ini cukup menyulitkan kami membersihkan belum lagi lumpur yang terbawa arus,” tutur Alim Ronda, warga Desa Barowa. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com