Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Sedekah Bumi di Candi Peninggalan Mpu Sindok

Kompas.com - 26/03/2021, 08:55 WIB
Usman Hadi ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

“Artinya ya nguri-nguri (melestarikan) budaya leluhur saja. Harapan ke depan supaya warga itu sehat, murah rezeki, enggak ada halangan apa-apa,” sebut dia.

Dulunya Candi Lor merupakan tempat pemujaan umat Hindu.

Namun kini sudah tak ada lagi warga setempat yang menganut agama Hindu, mayoritas beragama Islam. Kendati demikian, warga setempat tetap melestarikan budaya leluhur.

“Ini sedekah bumi atau tolak bala saja. Adapun kemenyan dan lain-lain itu bagian dari tradisi yang harus kita lestarikan untuk nguri-nguri leluhur kita, asal-muasal kita seperti itu,” ujar Kades Candirejo, Ronny Giat Brahmanto.

“Dan kita jangan memaknai hal-hal yang bersifat tidak baik. Itu (tradisi sedekah bumi) adalah sesuatu yang baik dan bisa kita lestarikan,” lanjut dia.

Candi peningalan Mpu Sindok

Candi Lor didirikan Mpu Sindok pada tahun 937 masehi. Raja bergelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa itu merupakan raja pertama Kerajaan Medang atau Mataram Hindu pada periode Jawa Timur.

Mpu Sindok memerintah tahun 929 hingga 947 masehi.

Baca juga: Soal Impor Beras dan Garam, Wabup Nganjuk Minta Mendag Lebih Dulu Berdialog

Bangunan kuno terbuat dari bata merah tersebut bernama lain jayastamba (tugu kemenangan).

Awal mula dibangunnya Candi Lor memang tak lain untuk memperingati kemenangan Mpu Sindok dalam melawan tentara Melayu.

“Candi Lor atau Candi Boto ini adalah tugu kemenangan,” ujar Ronny.

Kini, bangunan Candi Lor sudah banyak yang rusak berat. Di atas candi tumbuh pohon kepuh besar yang diyakini warga telah berusia ratusan tahun.

Akar pohon kepuh tersebut menjalar dan mencengkram bagian selatan badan candi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com