Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Rumah, Diduga Dibunuh Anaknya yang Depresi

Kompas.com - 24/03/2021, 14:45 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com- Seorang laki-laki di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, diduga membunuh ayah kandungnya, Selasa (23/3/2021) dini hari.

Laki-laki berinisial AP (25) yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara itu diduga mengalami depresi.

Kepala Desa Bumirejo, Sugeng Wicaksono mengatakan, korban diduga dibunuh saat mengontrol kondisi anaknya tersebut.

Sugeng menjelaskan, korban memiliki dua rumah. Salah satu rumahnya ditempati AP seorang diri.

Sementara korban tinggal bersama dengan istri dan anaknya yang lain di rumah berbeda.

Baca juga: Peternak Habiskan Rp 1 T untuk Beli Pakan dari Pulau Jawa, Gubernur NTT: Kita Akan Buat Pabrik Sendiri

Saat korban mengontrol anaknya, terdengar suara minta tolong dari rumah tersebut. Namun, warga mengira jeritan itu berasal dari pelaku yang depresi.

"Rumahnya dua, di sini (TKP) ditempati AP sendiri. Nah, Pak Tamin tinggal di rumah yang jaraknya 500 meter dari sini. Setiap malam memang mengontrol. Biasanya jam 12 sampai jam empat pagi," kata Sugeng di lokasi, Selasa.

Korban diketahui meninggal setelah seorang warga mengecek rumah tersebut. Warga itu curiga karena pintu rumah terbuka.

"Tadi itu sampai siang kok tidak pulang. Ada saudaranya lewat kok rumahnya terbuka, masuk lah. (korban) kedapatan bersimbah darah," katanya.

Korban mengalami luka di bagian kepala, tangan, dan kaki, diduga akibat senjata tajam.

 

Pelaku diduga depresi

Sugeng menambahkan, pelaku mengalami depresi sejak lima tahun lalu. Depresi itu semakin parah sejak pelaku ditinggal istrinya.

Pelaku juga sudah pernah masuk ke rumah sakit jiwa. Namun, depresi yang dialami pelaku tidak secara terus menerus. Terkadang depresi pelaku sembuh, namun terkadang juga kambuh.

"Jadi pada dasarnya si AP ini depresi. Nah, dia sudah sering keluar masuk rumah sakit jiwa. Bahkan kejadian terakhir kurang lebih kalau tidak bulan satu (Januari) atau bulan dua (Februari) pernah bawa senjata tajam. Akhirnya kita amankan, kita langsung rujuk ke rumah sakit jiwa. Ternyata di sana hanya tiga hari sudah normal dan dipulangkan," katanya.

Baca juga: Bagi Saya Ini Berkah, Ini Anugerah Allah SWT bagi Kami Warga Negeri Tamilow

Sementara itu, setelah kejadian itu, AP menghilang. Sugeng mengatakan, warga sekitar mencari keberadaan AP.

Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Dampit Aipda Agus Adi mengatakan, AP yang merupakan anak dari korban sudah ditangkap.

Saat ini, AP masih menjalani pemeriksaan di Polres Malang.

"Sekarang masih dilakukan pemeriksaan di Polres. Besok pagi rencananya dirilis," kata Agus saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (24/3/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com