Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk ke Kampung Patin di Kampar, Berwisata Sambil Melihat Proses Produksi Ikan Salai

Kompas.com - 22/03/2021, 12:50 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Sentra sepi saat pandemi

Sementara itu, Agussalim selaku Kaur Umum Desa Koto Masjid saat berbincang dengan Kompas.com mengatakan bahwa Objek Wisata Kampung Patin sudah banyak dikunjungi wisatawan.

"Alhamdulillah, sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke sini. Tapi, sekarang kunjungan agak kurang karena pandemi Covid-19," ucap Agus.

Agus bercerita, wisata Kampung Patin berdiri tahun 2002 silam. Hanya saja, waktu itu warga masih mengasapi ikan di rumahnya masing-masing.

Belum ada sentra atau tempat khusus pengasapan ikan patin.

"Dulu warga menyalai ikan di rumah masing-masing. Makanya kampung kami ini hampir semua rumah ada kolam ikan patin," tutur Agus.

Menurut dia, sekitar 75 persen warga Koto Masjid memproduksi ikan patin sebagai salah satu pendorong ekonomi masyarakat. Selebihnya, warga menggantung hidup dari kebun karet dan ada sebagian kebun sawit.

Dapat bantuan pemerintah

Namun, kata lanjut Agus, pada tahun 2011 lalu, pengolahan ikan patin asap mendapat perhatian dari Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia.

Termasuk mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar.

Pemerintah membuatkan sentra pengolahan ikan patin. Para pekerja semuanya warga setempat.

Agus mengatakan, saat ini ada 36 unit tungku pengasapan ikan yang dikelola warga. Pekerjanya ada sekitar 50 orang.

"Saat ini sudah terisi 36 unit tungku. Masih ada yang kosong. Kalau ada masyarakat yang mau menyalai ikan sudah tersedia tempatnya," ujar Agus.

Tembus pasar luar negeri

Agus menyebutkan, dalam satu hari pekerja mampu mengasapi ikan patin sebanyak 12 ton.

Pengasapan ikan patin hampir dilakukan setiap hari. Kata Agus, bagi kaum perempuan bekerja selama empat hari dalam sepekan. Sedangkan bagi laki-laki hanya libur satu hari, yaitu hari selasa.

Dengan adanya sentra pengolahan ikan patin ini, Agus mengaku ekonomi warga desa sangat terbantu.

Apalagi, selain ikan salai, warga juga mengolah ikan patin segar menjadi nugget, bakso, kerupuk dan aneka makanan lainnya.

"Ikan patin yang diolah ini dijual ke berbagai daerah. Ada juga yang dijual sampai ke Malaysia. Alhamdulillah, untuk hasil penjualannya sangat membantu ekonomi masyarakat Desa Koto Masjid," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com