"Ini kan kita lagi panen raya, biarlah kita menikmati harga dulu, jangan sampai dengan kebijakan ini mengganggu harga, terserah kalau nanti selesai panen raya kebijakan seperti apa," kata Balya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Lombok Tengah Iskandar menyebutkan, pemerintah melakukan impor beras sejauh ini hanya sebatas rencana.
Iskandar menyebutkan, jika kebijakan tersebut terjadi, tidak akan berdampak pada daerah yang memiliki cadangan pangan banyak seperti di Lombok Tengah, NTB.
"Kalaupun terjadi impor beras enggak mungkin masuk NTB karena trend produksi kita cendrung naik secara signifikan," kata Iskandar.
Menurut Iskandar, sasaran beras impor tersebut adalah kabupaten dan provinsi yang bukan sentra padi.
"Itu hanya sebatas intervensi bila terjadi fluktuasi harga," ujarnya.
Iskandar menyebutkan, pihak telah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar gabah dari petani tetap mendapatkan harga yang layak.
"Salah satu hal yang harus segera kita lakukan adalah melakukan rapat koordinasi dengan banyak pihak seperti Bulog, bank, Gapoktan untuk kita diskusikan bersama terkait dengan harga gabah dan meningkatkan serapan pembelian Bulog," kata Iskandar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.