Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Karawang Keberatan Wacana Impor Beras Jelang Panen Raya, Sebut Harga Gabah Bisa Anjlok

Kompas.com - 19/03/2021, 08:06 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meminta kebijakan impor beras dievaluasi dan dikaji ulang.

"Besar harapan kami untuk dilakukan evaluasi dan kajian ulang terkait kebijakan impor beras agar para petani yang ada di daerah bisa tenang dan terjamin kesejahteraanya," ungkap Cellica melalui pesan singkat, Jumat (9/3/2021).

Cellica mengaku baru-baru ini bertemu dengan sejumlah petani. Mereka membahas berbagai persoalan, mulai dari harga gabah yang anjlok, pupuk, hingga keinginan perbaikan infrastruktur pertanian.

Baca juga: Petani di Sleman Minta Pemerintah Pertimbangkan Rencana Impor Beras

Berupaya jamin harga beras dan gabah

Ia dan wakilnya, Aep Syapuloh berencana membuat badan usaha milik daerah (BUMD) Jasa Perdagangan.

Termasuk di antaranya bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Karawang untuk memfasilitasi langsung kebutuhan beras bagi karyawan.

"Ini langkah kami untuk untuk menjamin harga beras, termasuk bekerja sama dengan bulog," katanya. 

Karenanya, Cellica mengaku bersedih saat mendengar wacana impor beras untuk iron stock. Apalagi wacana itu berbarengan saat petani Karawang mulai panen raya.

"Pastinya akan memengaruhi harga gabah para petani," ujar dia.

Baca juga: Sragen Alami Surplus, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Rencana Impor Beras

Rencana impor beras jelang panen raya tidak tepat

Ketua Pedagang Beras Pasar Johar, Karawang, Sri Narbito menyebut rencana impor beras menjelang musim panen tidaklah tepat. Sebab, hal itu akan menyebabkan harga beras dan gabah turun.

"Ya tentu saja (menolak). Karena dampaknya menurunkan harga. Kalau pemerintah perlu untuk stabilisasi harga okelah. Tapi saat ini tidak tepat, karena harga sudah mulai turun," ungkap Sri ditemui di Toko Beras Astu, Kamis (18/3/2021).

Terlebih, kata dia, musim panen mulai tiba. Demak misalnya sudah panen sejak pertengahan Februari 2021. Kemudian disusul Indramayu dan sebentar lagi Karawang.

"Pada umumnya panen mulai bulan Maret-Juni, beras banyak, melimpah," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com