Angka ini telah melampaui jumlah ekspor semester pertama pada 2019 dengan jumlah 5,7 ribu ton.
Jumlah ekspor komoditas porang pada semester pertama 2021 mengalami peningkatan sebesar 160 persen dibandingkan semester pertama 2019.
Adapun tujuan utama ekspor komoditas porang adalah Tiongkok, Vietnam, Thailand, hingga Jepang.
Baca juga: Paidi, Pemulung Beromzet Miliaran berkat Porang, Kini Didatangi Banyak Orang yang Ingin Belajar (1)
Bibit porang biasa digunakan dari pembelahan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.
Musim panen porang awal antara Maret sampai April, panen paripurna di Juli sampai Agustus.
Pada panen Maret-April, porang cenderung dihargai paling rendah karena kadar airnya masih tinggi.
Sedangkan, harga tertinggi ada di panen keduanya. Yakni, antara bulan Juli-Agustus.
Contoh harga porang pada 2020, untuk panen pertama sekitar Rp11 ribu. Sedangkan dari panen keduanya bisa harganya bisa mencapai Rp 13.000-Rp 15.000 per kg.
Baca juga: Cerita Paidi, Mantan Pemulung Beromzet Miliaran Setelah Sukses Tanam Porang
Porang yang laku untuk pabrik biasanya di atas berat 0,5 kg.
Harga bibit umbi mini juga cukup menjanjikan. Umbi mini dengan isi dua sampai 60 biji per kilogram harganya bisa mencapai Rp 100 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk harga katak yang satu kilogram isi 200 sampai 250 butir harganya di kisaran Rp 300.000 sampai Rp 350.000/kg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.