Sejumlah warga terdampak dan terancam bencana tanah bergerak di Dusun Ciherang mengharapkan secepatnya dipindahkan ke tempat aman. Pasalnya lahan yang dilanda tanah bergerak terus porakporanda dan semakin ambles.
"Kami ingin secepatnya pindah ke tempat aman. Sejak ada tanah bergerak setiap hari diliputi rasa ketakutan terus," ungkap Anih (60) selesai bertemu Bupati Sukabumi Marwan Hamami di SDN Ciherang.
Data Satgas Penanggulangan Bencana Ciherang, Senin (1/3/2021) mencatat rumah tidak layak huni terdampak tanah bergerak 21 unit yang dihuni 24 kepala keluarga sebanyak 58 jiwa.
Di antaranya 15 unit rumah sudah dibongkar secara mandiri.
Sedangkan rumah yang terancam berjumlah 108 unit dihuni 122 kepala keluarga sebanyak 392 jiwa.
Jumlah total terdampak dan terancam 129 unit rumah 146 Kepala Keluarga 450 jiwa.
Bencana tanah bergerak di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat mulai dilaporkan sejak Minggu (13/12/2020).
Laporan bencana tanah bergerak itu menyusul ditemukannya sejumlah retakan di bangunan rumah dan rekahan tanah di lahan permukiman, jalan setapak hingga persawahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.