BORONG, KOMPAS.com - Risalianus Aja (12), bocah kelas VI sekolah dasar di SDI Sopang Rajong, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki cita-cita menjadi seorang guru.
Namun, kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan membuatnya sulit menggapai impiannya itu.
Belum lagi Risalianus harus merawat dan menghidupi ayahnya yang lumpuh serta ibunya yang bisu dan juga lumpuh.
*******
Kompas.com mengetuk hati para pembaca untuk membantu Risalianus dan keluarganya. Mari sisihkan rezeki kita untuk meringankan beban keluarga ini agar dapat hidup lebih baik. Terima kasih atas kemuliaan hati para pembaca. Klik di sini untuk donasi.
*******
Bocah ini ingin sekali melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP).
"Saya ingin sekolah terus ke pendidikan menengah pertama hingga meraih cita-cita menjadi seorang guru. Tapi kendalanya, siapa yang membiayai sekolah saya karena kedua orangtua saya menderita sakit. Saat ini pun saya merawat mereka. Saat ini saya ingin kedua orangtua saya sembuh. Saya juga ingin sukses," tuturnya saat dijumpai Kompas.com di kediamannya, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Kisah Risalianus, Bocah Kelas 6 SD Berkebun untuk Hidupi Ayah yang Lumpuh dan Ibu Bisu
Saat Kompas.com tiba di rumahnya yang berukuran kecil, tampak Risalianus sedang bermain lompat-lompatan di samping dapur rumah yang reyot.
Meski memikul beban yang cukup berat, wajah Risalianus masih terlihat ceria.
Semenjak ayah dan ibunya lumpuh beberapa tahun lalu, Risalianus fokus menjaga kedua orangtuanya.
Baca juga: Mari Bantu Risalianus, Bocah SD yang Harus Berkebun demi Hidupi Ayah dan Ibu yang Lumpuh
Bocah ini bertani dan berkebun. Hasilnya dibelikan kebutuhan pokok untuk menghidupi ayah dan ibunya.
Bantuan
Kisah perjuangan Risalianus merawat kedua orangtuanya sampai ke telinga Pemkab Manggarai Timur dan Ketua DPRD Kabupaten Manggarai.
Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Heremias Dupa dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Manggarai Timur, Yosef Durahi langsung mendatangi kediaman Risalianus guna memberikan bantuan.
Rombongan berangkat dari Kota Borong pukul 07.30 WITA menempuh jarak 80 kilometer.
Rombongan membawa sejumlah bantuan yaitu 50 kg beras, tiga kasur, mi instan, perlengkapan mandi dan mencuci, serta 50 lembar seng dan paku untuk bahan membangun rumah Risalianus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.