Menurut Untung, senjata yang disita tersebut sangat berbahaya jika jatuh di tangan orang tak bertanggung jawab, khususnya KKB. Apalagi, kemampuan tembak senjata itu sangat jauh.
"Ini adalah senjata organik yang dirakit di Merauke, ada yang menyerupai M4, bahkan melebihi SS-1, sudah ada tele dan peredam," kata dia.
"Kalau sampai jatuh ke tangan KKB, dia bisa tembak dari jarak 400 meter lebih, apalagi dari gunung ke bawah bisa lebih dari 700 meter, bahaya ini harus dijelaskan bahwa (jarak tembak) kaliber 5,56 mm ini 400 meter pada posisi datar," sambung Untung.
Ia menegaskan, kasus tersebut harus diusut tuntas karena sangat berbahaya bagi kestabilan keamanan di Papua.
Terlebih polisi juga sudah mengamankan amunisi dalam jumlah yang cukup banyak.
Baca juga: Telepon Keluarga dan Mengaku Diculik, Pria Ini Ternyata Berbohong, Sengaja Kabur karena Ada Masalah
"Amunisi diamankan dari beberapa tempat jenisnya berbeda-beda walaupun kalibernya sama, yang jelas sudah lebih dari seratusan," kata Untung.
Sebelumnya, anggota Polres Merauke menangkap tiga orang yang diduga sebagai perakit senjata api.
Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita sejumlah amunisi, lima senjata api, dan beberapa bagian senjata seperti peredam suara dan teleskop.
Penangkapan tiga orang itu dilakukan pada dua waktu berbeda. Penangkapan pertama dilakukan pada Minggu (28/2/2021) malam. Saat itu, polisi menangkap dua orang dengan barang bukti tiga pucuk senjata api.
Sementara pada Senin (1/3/2021) subuh, polisi menangkap satu pelaku dengan dua senjata api.
Lalu, Polres Merauke kembali menetapkan dua tersangka baru pada Rabu (3/3/2021). Sehingga total ada lima tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.