Prajurit TNI membuka akses jalan dengan cara menebas semak belukar menggunakan parang.
Prajurit bekerja secara manual selama beberapa hari sebelum alat berat dikerahkan ke lokasi.
Komadan Kodim 0313/KPR Letkol Inf Leo Octavianus M Sinaga mengatakan, dalam melaksanakan program ini, prajurit disebar ke sejumlah lokasi sasaran.
"Ada tujuh sasaran kita yang akan dilaksanakan dalam waktu kerja selama satu bulan," kata Leo kepada Kompas.com usai pembukaan TMMD, Selasa.
Dia menjelaskan, sasaran kerja prajurit TNI yaitu pembuatan box culvert, peningkatan badan jalan, pembukaan jalan, pembangunan drainase dan betonisasi jalan.
Menurut dia, sasaran ini bertujuan untuk percepatan pembangunan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di pedesaan.
"Seperti pembukaan jalan di Desa Koto Ranah, di sana memang sangat dibutuhkan para petani untuk pergi bekerja ke kebun dan juga akses menuju lokasi wisata. Jadi, jalan ini kita buka dan dilakukan pengerasan, agar petani lebih mudah mengangkut hasil perkebunan," kata Leo.
Selain kegiatan fisik, juga ada kegiatan non-fisik seperti sosialisasi pencegahan Covid-19, penyuluhan bahaya narkoba, dan mengajak masyarakat mengikuti vaksinasi Covid-19.
Antusias warga
Warga Desa Koto Ranah, Kecamatan Kabun, menyambut secara antusias pembukaan dan perbaikan jalan.
Bahkan, di hari pertama kerja, sejumlah warga ikut bergotong royong menebas semak belukar bersama TNI.
Menurut seorang warga setempat, Usman Ali (26), pembukaan jalan ini sangat membantu petani.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada TNI. Apalagi, jalan ini juga untuk menuju lokasi wisata Puncak Ranah yang sudah dikenal orang banyak. Puncak Ranah ini menyuguhkan pemandangan waduk PLTA Koto Panjang dan hamparan Bukit Barisan. Di Puncak Ranah ini kita juga berasa seperti negeri di atas awan," kata Usman.
Menurut Usman yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Koto Ranah, dengan dibukanya jalan tersebut, jumlah pengunjung Puncak Ranah semakin banyak.