PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) membuka jalan di Desa Koto Ranah, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau.
Jalan ini dibuka sebagai akses bagi para petani dan juga untuk menuju lokasi wisata Puncak Ranah.
Pengerjaan pembukaan jalan ini adalah salah satu sasaran TNI dalam melaksanakan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110.
TMMD ke-110 telah dibuka secara nasional pada Selasa (2/3/2021).
Baca juga: Cegah Karhutla, Petugas Patroli Pakai Helikopter di Rokan Hulu Riau
Program ini dilaksanakan oleh 50 Komando Distrik Militer (Kodim) di Indonesia, dengan tema TMMD Wujud Sinergi Membangun Negeri.
Untuk Provinsi Riau, TMMD dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hulu wilayah kerja Kodim 0313.
Kodim ini membawahi tiga daerah, yakni Kabupaten Rohul, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan, yang disingkat dengan Kodim 0313/KPR.
Usai pembukaan di Rumah Dinas Bupati Rohul di Pasir Pangaraian, anggota yang tergabung dalam Satgas TMMD, TNI Angkatan Darat (AD) TNI Angkatan Laut (AL) dan TNI Angkatan Udara (AU), serta dibantu oleh Polri, langsung bergerak le lokasi.
Salah satunya ke Desa Koto Ranah, Kecamatan Kabun.
Pada hari pertama ini, prajurit membuka jalan sebagai akses petani dan menuju lokasi wisata Puncak Ranah atau yang dikenal Negeri di Atas Awan.
Namun, untuk menuju lokasi sasaran, prajurit harus menempuh jalan tanah melewati perbukitan sejauh 7 kilometer menggunakan sepeda motor trail.
Baca juga: Prajurit TNI yang Tewas dalam Baku Tembak dengan Teroris Poso Dimakamkan di Pekanbaru
Jalan yang ditempuh sangat ekstrem, melewati kebun sawit, karet dan hutan. Lebar jalan hanya sekitar 1 meter.
Beruntung, saat itu jalan kering karena cuaca panas, tapi cukup berdebu.
Biasanya pada saat musim hujan, jalan berlumpur dan susah dilewati.
Para petani di Desa Koto Ranah setiap hari melewati jalan yang penuh tanjakan dan turunan ini untuk mencari nafkah.
Sesampainya di kaki bukit Koto Ranah, kondisi jalan semakin mengecil, hanya bisa dilewati pejalan kaki atau satu sepeda motor.
Prajurit TNI membuka akses jalan dengan cara menebas semak belukar menggunakan parang.
Prajurit bekerja secara manual selama beberapa hari sebelum alat berat dikerahkan ke lokasi.
Komadan Kodim 0313/KPR Letkol Inf Leo Octavianus M Sinaga mengatakan, dalam melaksanakan program ini, prajurit disebar ke sejumlah lokasi sasaran.
"Ada tujuh sasaran kita yang akan dilaksanakan dalam waktu kerja selama satu bulan," kata Leo kepada Kompas.com usai pembukaan TMMD, Selasa.
Dia menjelaskan, sasaran kerja prajurit TNI yaitu pembuatan box culvert, peningkatan badan jalan, pembukaan jalan, pembangunan drainase dan betonisasi jalan.
Menurut dia, sasaran ini bertujuan untuk percepatan pembangunan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di pedesaan.
"Seperti pembukaan jalan di Desa Koto Ranah, di sana memang sangat dibutuhkan para petani untuk pergi bekerja ke kebun dan juga akses menuju lokasi wisata. Jadi, jalan ini kita buka dan dilakukan pengerasan, agar petani lebih mudah mengangkut hasil perkebunan," kata Leo.
Selain kegiatan fisik, juga ada kegiatan non-fisik seperti sosialisasi pencegahan Covid-19, penyuluhan bahaya narkoba, dan mengajak masyarakat mengikuti vaksinasi Covid-19.
Antusias warga
Warga Desa Koto Ranah, Kecamatan Kabun, menyambut secara antusias pembukaan dan perbaikan jalan.
Bahkan, di hari pertama kerja, sejumlah warga ikut bergotong royong menebas semak belukar bersama TNI.
Menurut seorang warga setempat, Usman Ali (26), pembukaan jalan ini sangat membantu petani.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada TNI. Apalagi, jalan ini juga untuk menuju lokasi wisata Puncak Ranah yang sudah dikenal orang banyak. Puncak Ranah ini menyuguhkan pemandangan waduk PLTA Koto Panjang dan hamparan Bukit Barisan. Di Puncak Ranah ini kita juga berasa seperti negeri di atas awan," kata Usman.
Menurut Usman yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Koto Ranah, dengan dibukanya jalan tersebut, jumlah pengunjung Puncak Ranah semakin banyak.
"Kami memang kesulitan melewati jalan ke kebun ini. Kalau hujan, lumpurnya parah sekali. Saya pun sering jatuh dari sepeda motor. Jadi kalau ada pelebaran dan pengerasan dari TNI, kami sangatlah bersyukur dan berterima kasih," ucap Rasmi.
Rasmi berharap, jalan itu dibuka hingga dibeton, agar para petani lebih mudah mengangkut hasil perkebunannya.
Sebab, menurut Rasmi, ada puluhan petani yang menggantungkan hidup dari perkebunan di wilayah itu.
"Yang bolak balik ke sini ada puluhan petani. Kalau jalannya sudah dibetonisasi, kan aktivitas kami lebih lancar," ujar Rasmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.