Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Dana Hibah Rp 9 Miliar untuk Yudhoyono Foundation Batal Diberikan | 15 Mobil Baru di Tuban Kecelakaan, Pemilik Tak Mahir Menyetir

Kompas.com - 24/02/2021, 07:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menarik kembali dana hibah Rp 9 miliar yang akan diberikan pada Yudhoyono Foundation.

Alasan ditariknya dana tersebut lantaran uang tak kunjung digunakan.

Sedangkan di Tuban, Jawa Timur, belasan mobil yang baru saja dibeli oleh warga kampung miliarder mengalami kerusakan.

Mobil-mobil itu rusak karena menabrak. Sebab, pemiliknya belum mahir menyetir.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

1. Pemprov Jatim tarik hibah Rp 9 miliar untuk Museum SBY-ANI

Sekdaprov Jatim, Heru TjahjonoKOMPAS.COM/A. FAIZAL Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono
Pemerintah Provinsi Jawa Timur akhirnya menarik kembali dana hibah senilai Rp 9 miliar untuk pembangunan Museum dan Galeri SBY-ANI.

Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono mengatakan penarikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) itu adalah hal yang biasa.

Alasannya ialah uang tersebut sudah disiapkan namun tidak kunjung dimanfaatkan.

"Kami tarik karena tidak dipergunakan, dananya dikembalikan lagi ke rekening Pemprov Jatim," katanya saat dikonfirmasi, Senin (22/2/2021).

Dia menyebut dana tersebut masih mungkin dianggarkan kembali.

Baca juga: Dana Hibah Rp 9 Miliar untuk Pembangunan Museum SBY-ANI Batal Diberikan, Sekda: Karena Tidak Digunakan

2. Belasan mobil baru miliarder dadakan Tuban kecelakaan karena pemilik tak bisa menyetir

Usai mendapatkan ganti untung pembebasan lahan untuk kilang minyak Tuban, warga Desa Sumurgeneng beramai-ramai membeli mobil.

Namun baru saja dibeli, tercatat sudah ada 15 mobil baru milik warga yang mengalami kecelakaan.

"Sudah ada 15 mobil yang kecelakaan kecil, tapi sudah selesai perbaikan sekarang," kata Branch Manager Auto 2000 Tuban Arie Soerjono, seperti dikutip dari Tribunnews, Selasa (23/2/2021).

Penyebab kecelakaan yang menimpa belasan mobil tersebut ialah lantaran pemiliknya belum mahir menyetir.

Kecelakaan tersebut tidak terjadi di jalan raya melainkan di lingkungan jalan desa setempat.

Baca juga: Belasan Mobil Milik Warga Desa Miliarder Tuban Rusak Kecelakaan, Pemilik Tak Mahir Nyetir

3. Wakil wali kota Tegal dituding mangkir kerja 11 hari

Wakil Wali Kota Tegal M. JumadiKOMPAS.com/Tresno Setiadi Wakil Wali Kota Tegal M. Jumadi
Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi dituding mangkir dari tugasnya selama 11 hari sejak 11 Februari 2021.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal Johardi membenarkan bahwa Jumadi mangkir dari pekerjaannya.

"Sejak 11 Februari, info dari ajudannya, pak wakil tidak berada di tempat. Saya kemudian sudah beberapa kali telpon juga tidak diangkat," kata Johardi, kepada wartawan usai mengikuti rapat di Kantor Diskominfo Balai Kota Tegal, Senin (22/2/2021).

Kantornya sepi. Jumadi pun sulit dihubungi.

Ditanya soal hubungan wali kota dan wakilnya yang tidak harmonis, Sekda hanya meminta masyarakat mendoakan.

"Harapan saya bisa kembali bekerja sama lagi bersatu agar tidak ada mis-komunikasi seperti ini. Apa pun demi kepentingan rakyat harus sejahtera, aman, dan nyaman," imbuhnya.

Sementara itu, Jumadi menampik kabar telah mangkir kerja.

"Tanggal 15 saya masih bersama nelayan di pelabuhan. Artinya saya masih menjalankan tugas sebagai wakil wali kota. Tanggal 16, 17 pun sama masih ada di sini," kata Jumadi, saat konferensi pers di rumah dinasnya, Senin (22/2/2021).

Ia justru membeberkan bahwa sekda menarik ajudan dan sopirnya secara sepihak.

"Hari ini saya tidak ke kantor, karena sejak 19 Februari tidak ada sopir dan ajudan. Saya tidak mungkin ke sana nyetir sendirian. Dan saya juga tidak tahu jadwal, kan biasanya saya tanya ajudan," kata Jumadi.

Baca juga: Dituding Mangkir 11 Hari, Wakil Wali Kota Tegal Beberkan Sopir dan Ajudannya Ditarik Sepihak

4. Sekda sebut sopir dan ajudan Wakil Wali Kota Tegal mengundurkan diri

Sekda Kota Tegal, Johardi menjawab tudingan Wakil Wali Kota Tegal, Jumadi yang menyebut dirinya secara sepihak menarik sopir dan ajudan.

Johardi mengatakan keduanya mengundurkan diri setelah menganggur lantaran keberadaan Jumadi yang tidak diketahui.

"Kita waktu itu menarik karena ada surat pengunduran diri dari sopir dan ajudan. Saat itu, permohonan dikabulkan juga mengingat Pak Wakil beberapa hari itu tidak berada di tempat," kata Johardi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/2/2021).

Dia mempersilakan Jumadi untuk memilih ajudan dan sopir sesuai keinginan.

"Sudah saya sampaikan ke Pak Wakil agar meminta kembali sopir dan ajudan sesuai keinginan. Silakan bisa memilih atau menunjuk siapa saja pegawainya yang dikehendaki," ujar Johardi.

Baca juga: Tarik Sopir dan Ajudan Wakil Wali Kota Tegal, Sekda: Mereka Ajukan Pengunduran Diri

5. Antar jenazah dari Jakarta, ambulans kecelakaan di Banyumas, sopir tewas

Polisi melakukan olah TKP kecelakaan ambulans pembawa jenazah di jalan raya Desa Kecila, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (23/2/2021).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Polisi melakukan olah TKP kecelakaan ambulans pembawa jenazah di jalan raya Desa Kecila, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (23/2/2021).
Sebuah ambulans yang mengangkut jenazah dari Jakarta dengan tujuan Kebumen terlibat kecelakaan dengan truk dan mobil.

Peristiwa itu terjadi di jalur selatan Jawa, di Desa Kecila, Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (23/2/2021) pagi.

Tabrakan tersebut mengakibatkan sopir ambulans bernama Waryono (57) tewas.

Kanit Laka Lantas Satlantas Polresta Banyumas Iptu R Manggala mengemukakan, mulanya mobil ambulans melaju dari barat menuju timur.

"Sesampainya di lokasi kejadian ambulans oleng ke kanan dan membentur truk tronton bernomor polisi Z 9524 MG yang sedang melaju dari arah berlawanan," kata Manggala kepada wartawan, Selasa.

Mobil ambulans lalu berputar dan membentur mobil Karimun Estilo bernomor polisi G 8415 QE yang sedang melaju searah di belakang ambulans.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Fadlan Mukhtar Zain, Achmad Faizal, Tresno Setiadi | Editor : Khairina, Setyo Puji, Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribunnews

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com