Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Pemakaman Covid-19 Seperti Kubur Anjing, Anggota DPRD Bantul Dibawakan Keranda Mayat, Ini Responsnya

Kompas.com - 23/02/2021, 05:35 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebuah video viral pernyataan seorang anggota DPRD Kabupaten Bantul Supriyono yang menyamakan pemakaman Covid-19 seperti menguburkan anjing beredar di media sosial.

Video itu berbuntut kemarahan relawan Covid-19. Mereka menggeruduk Gedung DPRD Bantul dengan membawa keranda mayat, Senin (22/2/2021).

Para relawan pun mengancam akan menempuh jalur hukum jika anggota dewan tersebut tidak segera meminta maaf.

Anggota dewan itu pun akhirnya buka suara terkait aksi protes relawan.

Baca juga: Gara-gara Ucapan Anggota Dewan, Relawan Covid-19 Bawa Keranda Mayat ke DPRD Bantul

Duduk perkara

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral
Kasus berawal dari potongan video yang tersebar di media sosial.

Dalam acara pernikahan dan khitanan di Kulon Progo, seorang anggota dewan memberikan nasihat kepada mempelai.

Namun dia juga menyinggung masalah Covid-19. Dalam pernyataannya, ia menyamakan pemakaman jenazah Covid-19 seperti menguburkan anjing.

"Mati lan urip iku kagungane Gusti. Ora opo-opo di-Covid-ke, opo-opo di-Covid-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit gula, mulih di-Covid-ke. Njur le mendem kaya mendem kirik. Seko dinas kesehatan entuk proyek do sakpenake dewe (Hidup dan mati itu urusannya Tuhan. Tidak ada apa-apa di-Covid-kan, apa-apa di-Covid-kan. Habis operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang di-Covid-kan. Lalu menguburnya seperti mengubur anjing. Dari dinas kesehatan dapat proyek semaunya sendiri)," katanya dalam video tersebut.

Video itulah yang membuat para relawan geram dan menggelar unjuk rasa memprotes anggota dewan.

Baca juga: Video Viral Anggota DPRD Sebut Pemakaman Covid-19 seperti Kuburkan Anjing, Diprotes dan Dikirimi Keranda Mayat

 

Relawan SAR DIY, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, dan Satgas COVID-19 Kalurahan se kabupaten Bantul menggeruduk kantor DPRD Bantul, Senin (22/02/2021). Relawan SAR DIY, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, dan Satgas COVID-19 Kalurahan se kabupaten Bantul menggeruduk kantor DPRD Bantul, Senin (22/02/2021).
Bawa ambulans hingga keranda mayat

Para relawan yang kecewa pun membawa keranda mayat dan ambulans ke Gedung DPRD, Senin (22/2/2021).

Ketua Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul Waljito menegaskan bahwa pemulasaraan jenazah dilakukan sesuai prosedur.

"Dia sampaikan Pemakaman Covid seperti memakamkan anjing. Padahal, SOP sudah jelas tidak akan seperti itu," kata Waljito di gedung DPRD Bantul, Senin (22/2/2021).

Waljito mengaku sakit hari dengan pernyataan tersebut karena para relawan selama ini telah ikut berjuang.

Apalagi politisi tersebut menyebut Covid-19 sebagai proyek Dinas Kesehatan Bantul.

Mereka pun mengancam akan melaporkan Supriyono ke polisi jika tidak segera mengeluarkan permintaan maaf.

"Kita tunggu 1 x 24 jam supaya beliau meminta maaf secara terbuka melalui media massa maupun media sosial. Kalau selama 1 x 24 jam dia tidak minta maaf, kita akan mengambil langkah hukum. Kita laporkan karena dia sudah menghasut dan menebarkan berita bohong tentang aktivitas relawan," katanya seperti dilansir Tribun Jogja.

Baca juga: Video Viral Anggota DPRD Sebut Pemakaman Covid-19 seperti Kuburkan Anjing, Diprotes dan Dikirimi Keranda Mayat

Kata wakil ketua

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video
Wakil Ketua DPRD Bantul, Subhan Nawawi menyayangkan adanya video tersebut.

"Kami selaku anggota dewan prihatin dengan pernyataan itu. Mestinya tidak dilakukan oleh pejabat publik," ucap Subhan.

Kini pimpinan dewan mengaku sudah memanggil anggota dewan yang disebut-sebut membuat pernyataan dalam video viral.

Dia juga sudah meminta Badan Kehormatan Dewan (BKD) menindaklanjuti kasus itu.

"Yang jelas hari ini kita undang, saya minta Pak Sekwan (Sekretaris Dewan DPRD Bantul) menghubungi yang bersangkutan," kata dia.

Baca juga: Duduk Perkara 4 Ibu Ditahan dan Bawa Balita ke Penjara, Bermula Bau, Lempari Atap Pabrik Tembakau

Respons anggota dewan

Melansir Tribun Jogja, Supriyono akhirnya buka suara.

Meski demikian ia masih enggan berkomentar banyak terkait video viral tersebut.

"Nembe koordinasi dengan pimpinan," katanya singkat, seperti dilansir dari Tribun Jogja.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Begini Respon Supriyono Soal Tuntutan Permintaan Maaf dari Relawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com