KUPANG, KOMPAS.com - Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meninggal di Malaysia terus bertambah dalam dua bulan terakhir ini.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kupang, Siwa, saat ini tercatat 17 orang asal NTT meninggal di Malaysia sepanjang tahun 2021.
Siwa menyebut, pada Bulan Januari, jumlah TKI yang meninggal sebanyak 10 orang. Kemudian pada pertengahan Februari terdapat tujuh orang yang meninggal.
"Semua yang meninggal itu pekerja migran Indonesia non prosedural atau ilegal," ungkap Siwa kepada Kompas.com, Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Mengungkap Praktik Perdagangan Anak Buruh Migran di Indramayu, Pelaku Kadang Kerabat Dekat...
Siwa memerinci, 17 orang TKI yang meninggal itu berasal dari 11 kabupaten di NTT.
Paling banyak lanjut Siwa, berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Malaka, masing-masing tiga orang.
Kemudian Kabupaten Kupang dan Flores Timur, masing-masing dua orang.
Selanjutnya Kabupaten Belu, Alor, Sikka, Ende, Ngada, Manggarai dan Sumba Barat Daya, masing-masing satu orang.
"Mereka yang meninggal di Malaysia itu penyebabnya karena sakit dan kecelakaan," kata Siwa.
Dari 17 jenazah itu kata Siwa, 11 orang di antaranya laki-laki dan enam orang perempuan.
Semua jenazah sudah diterbangkan dari Malaysia ke NTT dan dimakamkan di kampung halamannya.
Terakhir kata Siwa, ada dua jenazah yang tiba di Kupang, NTT, Jumat (19/2/2021) kemarin yakni Pritmon Melianus Lopo dan Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Aberlay Inacio dari Kabupaten Malaka.
"Kemarin saya mengantar langsung dua jenazah ini ke kampung mereka untuk dimakamkan," kata Siwa.
Siwa mengaku, sampai saat ini masih berada di Kabupaten Malaka, untuk mengikuti prosesi pemakaman jenazah Aberlay Inacio.
Pihaknya kata Siwa, akan selalu memfasilitasi pemulangan jenazah para TKI asal NTT yang dipulangkan dari Malaysia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.