Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantahan Majikan Pariyem: Dia Sendiri yang Minta Digaji Rp 300.000 per Bulan

Kompas.com - 18/02/2021, 09:40 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang asisten rumah tangga di Kota Probolinggo, Pariyem (44), melompat dari lantai dua rumah majikannya yang berprofesi sebagai pengusaha.

Dia lalu menuju tong sampah di dekat restoran makanan cepat saji. Di mengais-ngais sampah untuk mencari makanan.

Kepada warga yang menemuinya, Pariyem mengaku kelaparan ketika bekerja di rumah majikannya.

Baca juga: Seorang ART Kelaparan Makan Sisa Sampah Dekat Pizza Hut, Keluar Rumah Majikan Lompat dari Lantai 2

Dia juga menuturkan gajinya selama bertahun-tahun belum dibayarkan.

Kejadian itu berlangsung pada Selasa (16/2/2021) dini hari.

Majikan membantah

Ketika dihubungi Kompas.com, majikan Pariyem yang berinisial U, mengaku dia dan istrinya, M, memperlakukan Pariyem dengan baik.

Ia menyampaikan Pariyem bekerja di tempatnya sejak 2017.

U membantah pernyataan Pariyem bahwa tak memberinya gaji selama bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Baca juga: Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggotanya Diduga Pakai Narkoba, Dites Urine, Beberapa Positif

Dirinya juga merasa heran atas pernyataan Pariyem yang mengaku tidak digaji.

Kata U, Pariyem menitipkan gaji itu kepada istrinya. Ketika butuh uang, Pariyem akan memintanya.

Gaji-gaji itu disimpan di rekening miliknya. Menurut U, hal itu telah disepakati sejak awal bekerja.

“Kok bisa bilang gak digaji? Nanti setelah butuh, akan diminta. Bukan saya yang ngomong, tapi dia sendiri. Dosa saya kalau tidak memberinya gaji, kan kasihan,” tutur U, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Majikan Bantah Lakukan Penganiayaan: Laporan Itu Bukan Kemauan Pariyem, Kami Sudah Clear...

 

Ingin anaknya sekolah

Ilustrasi siswa SDShutterstock Ilustrasi siswa SD

Terkait dengan besaran gaji, U mengungkapkan Pariyem membebaskannya memberikan gaji berapa.

Yang diinginkan Pariyem hanyalah agar anaknya bisa sekolah.

"Dia sendiri yang meminta gaji Rp 300.000 per bulan. Dia bilang terserah saya mau digaji berapa, yang penting anaknya bisa sekolah," paparnya.

Besaran gaji itu dipilih karena Pariyem hanya melakukan beberapa pekerjaan.

Baca juga: “Pak, Saya Kangen Pengen Ketemu Pak Guru Bu Guru”

"Pekerjaannya hanya cuci dan setrika, serta bersih-bersih. Pekerjaan lainnya istri saya yang kerjakan," ucap U.

Dia bilang telah menuruti keinginan Pariyem agar anaknya bisa sekolah.

Sejak anak Pariyem berusia lima tahun, U mengatakan sudah membiayai sekolahnya.

Saat ini, anak tersebut duduk di kelas lima sekolah dasar.

Baca juga: Nestapa Guru Honorer: Bahagia Baru Terima Gaji Setelah 4 Bulan, Mendadak Dipecat lewat Pesan Singkat

Diselesaikan secara kekeluargaan

Plh Kapolsek Mayangan AKP Suharsono menceritakan Pariyem dan majikannya telah sepakat berdamai dan menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.

Sang majikan juga telah menyerahkan gaji Pariyem. Nominalnya sekitar Rp 12 juta lebiih.

Suharsono menyebut gaji itu bukannya tidak diberikan, melainkan disimpan di rekening oleh U supaya Pariyem memiliki tabungan.

Baca juga: Cerita di Balik Warga Desa Borong Mobil, Ternyata Sempat Menolak Tanahnya Dijual untuk Kilang Minyak

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor: Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com