Hingga kini, media sosial Amzi masih terus mendapat komentar-komentar negatif tentang kejadian tersebut.
Amzi mengatakan, jika iktikad baik tidak ada maka dirinya akan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Namun, kalau ada iktikad baik secara kekeluargaan, kondisi ini bisa diperbaiki.
Amzi mengaku, dirinya mencalonkan diri menjadi kepala desa Ampelu Tuo.
Dia mengatakan mempunyai 1.000 orang pemilih.
Namun, Amzi mengaku tak mau menggerakkan massanya karena masih satu kampung dan menduga dia kenal dengan keluarga Noppal.
Noppal Surdi, kurir pengiriman dalam kejadian ini, mengatakan, banyak pelanggan yang bereaksi serupa, tetapi tidak separah perlakuan penerima paket ini yang bisa merugikan kurir.
Noppal mengaku sudah sering bertemu pelanggan yang seperti Amzi.
Baca juga: Jejak Kaki Jadi Petunjuk Temukan Pasien Covid-19 yang Kabur Sembunyi di Selokan
Namun, biasanya semuanya teratasi. Tidak sampai membuka paket dahulu.
Noppal mengatakan, awalnya dia mengantarkan paket dan bertemu dengan Amzi.
Pria itu lalu membawa kotak itu ke belakang. Lalu kembali ke depan dan mengambil pisau.
"Jangan dibuka dulu, Pak," kata Noppal pada Amzi.
Amzi mengatakan tenang saja, dia sudah menyuruh istrinya mengambil uang di kamar.
Namun, perasaan Noppal masih waswas. Dia sempat disuruh masuk, tetapi repot karena dia memakai sepatu boot sehihngga harus dibuka lagi.
Mau masuk mencegah Amzi membuka paketnya sebelum membayar dia juga takut, nanti bisa kena masalah karena masuk ke rumah pribadi orang.
Tiba-tiba paket sudah dibuka oleh Amzi. Amzi mengatakan, pesanannya tidak sesuai dan tidak mau menerima paketnya.
"Sudah tiga kali saya bilang jangan dibuka dulu waktu itu. Nanti jadinya saya yang ganti," kata Noppal saat Kompas.com menghubungi via WhatsApp pada Sabtu (13/2/2021).