Selain tengah tengah menunggu izin dari Kementerian ESDM untuk menutup lubang semburan, pihaknya tengah menunggu sebagian peralatan yang akan digunakan tiba di lokasi.
Setelah mendapat izin, kata Indra, lumpur yang ada di dalam lubang semburan akan disiram terlebih dahulu dengan air.
"Untuk penutupan kami masih tunggu alat. Nanti lumpur begitu disiram dengan air akan keluar. Kalau lumpur sudah habis baru ditutup dengan semen. Semoga besok kita sudah diizinkan untuk penutupan," pungkas Indra.
Baca juga: Konvoi Rombongan Moge yang Dikawal Polisi Lolos Pemeriksaan Surat Rapid Antigen di Bogor
Sementara itu, Yoyok Purwanto, selaku petugas teknis dari PT EMP Bentu mengatakan, semburan gas perlu dimodifikasi terlebih dahulu, karena tekanannya sudah cenderung menurun.
Tim teknis nantinya akan memasang pipa cubing agar gas masih tetap bisa keluar.
"Nanti kita akan buat cover black untuk di atasnya supaya gas itu tetap bisa dialirkan keluar. Kalau ditutup seratus persen, nanti bisa berbahaya gas keluar mengarah ke titik yang lebih lemah dan akan sulit dikontrol. Lebih baik kita kontrol kita keluarkan gas ke atas. Yang mengerjakan penutupan nanti oleh PT BMA (Bina Mitra Artha)," kata dia.
Sebagaimana diberitakan, gas menyembur ketika pengeboran sumur bor di kedalaman 119 meter di Ponpes Al Ihsan Boarding School Kampus 2 di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (4/2/2021) pukul 14.00 WIB.
Semburan gas disertai pasir dan batu semakin kuat dan bergemuruh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.