CIANJUR, KOMPAS.com - Pergerakan tanah di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus meluas.
Pemerintahan desa setempat mencatat, luasan lahan yang terdampak pergerakan tanah mencapai 5 hektar, dengan kedalaman ambles hingga 2 meter.
Kepala Desa Rawabelut Syarif Hidayat mengatakan, berdasarkan hasil kajian desa, sebanyak 8 rumah harus segera direlokasi, karena kondisi yang sudah tidak memungkinkan untuk ditempati.
Baca juga: Ini Beberapa Faktor Tanah bergerak di Sukabumi Menurut PVMBG
"Kalau yang terancam ada 16 rumah yang dihuni 25 kepala keluarga atau sebanyak 84 jiwa,” kata Syarif saat dikonfirmasi, Rabu (10/2/2021).
Pemerintahan desa setempat telah menyiapkan balai desa dan bangunan sekolah sebagai tempat pengungsian sementara bagi warga yang terdampak maupun yang terancam.
“Namun, warga memilih menumpang di rumah-rumah kerabat mereka. Ada juga yang masih menempati dengan alasan ada barang-barang berharga di dalam rumah,” ujar Syarif.
Baca juga: Rekomendasi PVMBG: Tanam Pohon Berakar Kuat di Lokasi Tanah Bergerak Sukabumi
Sementara itu, Baas (45), warga setempat mengatakan, sejak pergerakan tanah yang terjadi pada 2016 lalu, ia telah meninggalkan rumahnya dan memilih tinggal di rumah orangtua.
“Kalau barang dan perabotan rumah baru kemarin diangkut semua setelah terjadi pergerakan tanah lagi,” kata dia.
Baas menyebutkan, kondisi rumahnya saat ini semakin rusak dan labil serta longsor, karena tanah di bagian depan rumah ambles.
“Dinding-dinding juga sudah pada retak, sudah lepas semua (sambungan tembok),” ucap dia.
Baca juga: BPBD Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi
Diberitakan sebelumnya, bencana tanah bergerak melanda Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Selain berdampak pada bangunan rumah warga, pergerakan tanah juga mengakibatkan jalan ambles sehingga memutus akses menuju Kampung Cipari.
Akibatnya, ratusan warga terisolasi karena akses jalan terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.