Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Demak

Kompas.com - 08/02/2021, 23:51 WIB
Ari Widodo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Lahan pertanian yang terendam air dan terancam gagal panen juga dialami warga Desa Banjarejo, Desa Sarirejo dan Desa Blerong di Kecamatan Guntur.

Demikian juga di Kecamatan Karangtengah, ada Desa Sampang, Desa Kedunguter, Desa Wonowoso, Desa Rejosari  dan Desa Batu mengalami kerugian akibat genangan air di sawah yang sampai hari ini belum juga surut.

Warga Desa Dukun dan Desa Tambakbulusan Kecamatan Karangtengah juga harus mengalami nasib buruk karena rumah mereka terendam hingga setinggi lutut.

Baca juga: Dapat 6 Kg Ikan Bandeng dan Nila Saat Banjir di Semarang, Amir: Rezeki, Diambil Sajalah

Sementara itu Desa Waru di Kecamatan Mranggen juga terdampak banjir yang memasuki pemukiman setinggi 30 sentimeter.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Demak masih melakukan upaya evakuasi, asesmen, mendistribusikan logistik dan mendirikan dapur umum.

"Terdapat pengungsian di Balai Desa Prampelan Sayung, sejumlah 148 Jiwa.  Terdiri dari 13 balita, 19 lansia,  dewasa 116 Jiwa serta seorang ibu hamil," ujara Agus.

Akibat banjir  tersebut ribuan warga terpaksa harus mengungsi karena tak ada tempat untuk istirahat maupun fasilitas MCK yang memadai.

Fauzul Muna (36) warga Desa Sayung RT 04 RW 02 Kecamatan Sayung Demak.

Baca juga: Banjir Semarang Disebut karena Hujan Ekstrem, Ahli: Kurang Tepat

Muna menyatakan bahwa banjir merendam rumahnya sejak Sabtu (6/2/2021) setinggi 40 sentimeter. Sehingga ia bersama keluarganya mengungsi ke rumah kakaknya.

"Sudah tidak ada tempat istirahat. MCK juga tidak bisa," kata Muna.

Sementara puluhan ribu warga lain masih tetap bertahan di rumah masing masing sambal harap harap cemas agar banjir segera surut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com