Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Demak

Kompas.com - 08/02/2021, 23:51 WIB
Ari Widodo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

DEMAK,KOMPAS.com - Hujan deras beberapa hari terakhir ini, ditengarai menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Banjir yang merendam ribuan rumah dan lahan pertanian di enam kecamatan dan puluhan desa itu, selain berasal dari curah hujan tinggi yang tak terserap tanah.

Selain itu, banjir juga disebabkan oleh limpasan air sungai  kiriman dari hulu sungai.

Baca juga: Cek Tol Demak, Ganjar: Desainnya untuk Kendalikan Banjir dan Kelola Air

Banjir dengan ketinggian air antara 30 sentimeter hingga 120 sentimeter tersebut, menggenangi jalan-jalan perkampungan dan juga masuk ke rumah rumah penduduk.

Hingga Senin (8/2/2021) banjir belum surut, sejumlah warga mengungsi ke rumah saudaranya.

Ada juga yang tetap bertahan di rumah masing masing meski air masuk ke dalam rumah.

Menurut Agus Nugroho, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Demak, ada enam kecamatan yang terdeteksi mengalami kerugian akibat banjir selama tiga hari ini.

Baca juga: Video Viral Tanggul Sungai Wilalung di Demak Jebol, Begini Kondisinya Saat Ini...

 

Dari enam kecamatan tersebut, Kecamatan Sayung merupakan wilayah terdampak banjir terparah.

“Berdasarkan hasil asesmen, Kecamatan Sayung ada 8 desa yang pemukiman warganya tergenang air karena berbagai sebab. Banjir ini akibat luapan Sungai Dombo Sayung," terang Agus Nugroho.

Desa desa di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak yang terdampak banjir tersebut yakni Desa Prampelan dengan ketinggian air yang masuk ke rumah antara 20 – 60 sentimeter melanda 1.289 KK dengan total warga terdampak 2.800 jiwa.

Di Desa Tambakroto yang terkena limpasan air Sungai Seruni menyebabkan 25 rumah terendam.

Desa Loireng terendam air setinggi 30 – 80 sentimeter dengan jumlah penduduk yang terdampak 1074 KK.

Baca juga: Terendam Banjir, Jalan ke RSI Sultan Agung Semarang Tak Bisa Dilalui Kendaraan

Warga Desa Purwosari yang terdampak banjir sekitar 200 KK dengan air menggenang setinggi 50 cm.

Desa Kalisari terendam banjir antara 50 – 120 sentimeter dengan total warga yang terdampak 9.230 jiwa.

Desa Sayung yang terkena limpasan Sungai Dombo ,airnya meluap ke pemukiman dengan genangan setinggi 50 -80 sentimeter, juga berdampak pada 3.142 KK.

Warga Desa Dombo yang terdampak banjir sebanyak 112 KK. Sedangkan Desa Bulusari pemukiman warga yang tergenang sekitar 50 rumah.

Baca juga: Warga yang Terjebak Banjir dan Live Facebook di Subang Berhasil Dievakuasi

Selain Kecamatan Sayung, Kecamatan Karanganyar yang berbatasan dengan Kabupaten Kudus juga mengalami banjir yang masuk ke desa Ketanjung dan Desa Wilalung dengan jumlah jiwa terdampak sekitar 1.200 jiwa.

Di Kecamatan Karangawen tepatnya di Desa Karangawen, Bumirejo dan Kuripan air lebih banyak menggenang di area persawahan.

Lahan pertanian yang terendam air dan terancam gagal panen juga dialami warga Desa Banjarejo, Desa Sarirejo dan Desa Blerong di Kecamatan Guntur.

Demikian juga di Kecamatan Karangtengah, ada Desa Sampang, Desa Kedunguter, Desa Wonowoso, Desa Rejosari  dan Desa Batu mengalami kerugian akibat genangan air di sawah yang sampai hari ini belum juga surut.

Warga Desa Dukun dan Desa Tambakbulusan Kecamatan Karangtengah juga harus mengalami nasib buruk karena rumah mereka terendam hingga setinggi lutut.

Baca juga: Dapat 6 Kg Ikan Bandeng dan Nila Saat Banjir di Semarang, Amir: Rezeki, Diambil Sajalah

Sementara itu Desa Waru di Kecamatan Mranggen juga terdampak banjir yang memasuki pemukiman setinggi 30 sentimeter.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Demak masih melakukan upaya evakuasi, asesmen, mendistribusikan logistik dan mendirikan dapur umum.

"Terdapat pengungsian di Balai Desa Prampelan Sayung, sejumlah 148 Jiwa.  Terdiri dari 13 balita, 19 lansia,  dewasa 116 Jiwa serta seorang ibu hamil," ujara Agus.

Akibat banjir  tersebut ribuan warga terpaksa harus mengungsi karena tak ada tempat untuk istirahat maupun fasilitas MCK yang memadai.

Fauzul Muna (36) warga Desa Sayung RT 04 RW 02 Kecamatan Sayung Demak.

Baca juga: Banjir Semarang Disebut karena Hujan Ekstrem, Ahli: Kurang Tepat

Muna menyatakan bahwa banjir merendam rumahnya sejak Sabtu (6/2/2021) setinggi 40 sentimeter. Sehingga ia bersama keluarganya mengungsi ke rumah kakaknya.

"Sudah tidak ada tempat istirahat. MCK juga tidak bisa," kata Muna.

Sementara puluhan ribu warga lain masih tetap bertahan di rumah masing masing sambal harap harap cemas agar banjir segera surut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com