Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telepon Pejabat BBWS di Semarang, Risma: Nyalakan Lima, Pak Pompanya, Terlalu Lama Kasihan Warga

Kompas.com - 08/02/2021, 10:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Semarang menghidupkan pompa air secara maksimal untuk mengatasi banjir Semarang.

Permintaan Risma tersebut disampaikan langsung melalui sambungan telepon pada seorang pejabat BBWS Semarang, Minggu (7/2/2021).

"Tolong pompanya dinyalakan semua. Coba lima dinyalakan, lima bisa dinyalakan, Pak?" Risma bertanya mengenai pengaktifan pompa.

Ia pun kembali meminta petugas untuk menyalakan pompa secara maksimal agar warga tak terlalu lama menjadi korban banjir.

"Nyalakan lima, Pak biar cepat surut, terlalu lama ini, kasihan warga," kata dia.

Risma juga menelepon pejabat lainnya untuk meminta penjelasan mengenai pompa air.

"Harus maksimal ini, Pak pompanya," kata dia.

Baca juga: Mensos Risma Minta BBWS Aktifkan Semua Pompa Air Atasi Banjir di Semarang

Tinjau dapur hingga beri bantuan keluarga korban

Warga lansia dievakuasi karena banjir di Tambakrejo, Kelurahan Gayamsari, Semarang, Minggu (7/2/2021)KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Warga lansia dievakuasi karena banjir di Tambakrejo, Kelurahan Gayamsari, Semarang, Minggu (7/2/2021)
Selain menelepon pejabat BBWS Semarang, Risma juga sempat mengunjungi dapur umum di Kelurahan Muktiharjo, Pedurungan.

Didampingi Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaeyanti Rahayu, Risma memberikan bantuan pada warga.

"Saya harus hitung jumlahnya, setelah itu mau dibagi, monggo (silakan)," tutur dia.

Ia juga memberikan bantuan bagi ahli waris korban yang meninggal dunia karena longsor.

Dalam kunjungannya Risma meminta warga selalu waspada.

"Kondisi sekarang cuaca ekstrem, kita tidak bisa menebak. Dulu mungkin aman, sekarang hujan sangat ekstrem. Sebetulnya kalau dilihat ini harus ada treatment khusus kayaknya ya," ujar dia.

Baca juga: Hari Keempat, Semburan Gas di Pesantren Masih Terjadi, Diameter Melebar dan Tinggi Semburan Menurun

Menteri PUPR sebut ada pompa yang macet

Sementara itu pada hari sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga meninjau banjir Semarang, Sabtu (6/2/2021).

Dalam kunjungannya, Basuki menemukan ada tiga pompa yang seharusnya bisa mengatasi banjir di Kota Lama Semarang.

Namun, penyedotan air terkendala karena baru dua pompa yang aktif.

"Satu pompa masih macet, akan diperbaiki dan hidupkan," kata Basuki.

Basuki menginstruksikan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengoperasikan seluruh pompa air yang dikelola Kementerian PUPR.

Pompa-pompa yang dioperasikan tersebut adalah Pompa Kali Sringin, Pompa Kali Tenggang, Pompa Tawang, dan Pompa Kali Banger.

"Kalau penanganan banjir di Semarang, hari ini di Kali Bringin juga meluap. Kemudian di kali Plumbon Kaligawe meluap. Itu sebenarnya kebetulan air pasang tinggi, 1,4 meter. Pompa memang menentukan," ujar Basuki.

Baca juga: Tinjau Banjir Semarang, Basuki Instruksikan Semua Pompa Beroperasi

Pemkot klaim optimalkan pompa air

Ilustrasi banjirShutterstock Ilustrasi banjir
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang mengklaim meningkatkan kapasitas pompa air dan drainase untuk mengatasi banjir di Semarang.

"Begitu mereda kami optimalkan pompa air. Sebagian sudah mulai surut. Tinggal tiga kecamatan seperti Ngaliyan, Pedurungan, dan Genuk akan kita prioritaskan dengan pompa yang ada dan juga pompa portabel," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Sabtu (6/2/2021).

"Memang harus dievaluasi karena pompa cukup efektif menangani banjir di Semarang. Masalahnya kan terjadi karena sungai yang meluap, drainase, dan rob. Maka akan ditingkatkan daya pompa dan saluran di beberapa titik," kata dia menambahkan.

Untuk upaya tersebut, Hendrar mengaku, akan meningkatkan anggaran untuk pengoptimalan pompa air dan drainase dalam tiga tahun ke depan.

"Kebutuhan ada sekitar Rp 800 miliar, di PU ada Rp 350 miliar. Mungkin mulai 2022 akan kita naikkan sampai sekitar Rp 500- Rp 600 miliar untuk bisa menyelesaikan," ujar dia.

Baca juga: Cek Kondisi Banjir Semarang, Menteri PUPR Sebut Ada Pompa yang Macet

Banjir di 76 kelurahan

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, ada 76 kelurahan di 10 kecamatan di Semarang terendam banjir.

Sebanyak 10 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Ngaliyan, Pedurungan, Semarang Timur, Gayamsari, dan Genuk.

Hendi, sapaan Hendrar mengatakan, banjir yang melanda Kota Semarang disebabkan karena hujan deras sejak Jumat (5/2/2021) malam hingga Sabtu siang.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : David Oliver Purba, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com