Salin Artikel

Telepon Pejabat BBWS di Semarang, Risma: Nyalakan Lima, Pak Pompanya, Terlalu Lama Kasihan Warga

Permintaan Risma tersebut disampaikan langsung melalui sambungan telepon pada seorang pejabat BBWS Semarang, Minggu (7/2/2021).

"Tolong pompanya dinyalakan semua. Coba lima dinyalakan, lima bisa dinyalakan, Pak?" Risma bertanya mengenai pengaktifan pompa.

Ia pun kembali meminta petugas untuk menyalakan pompa secara maksimal agar warga tak terlalu lama menjadi korban banjir.

"Nyalakan lima, Pak biar cepat surut, terlalu lama ini, kasihan warga," kata dia.

Risma juga menelepon pejabat lainnya untuk meminta penjelasan mengenai pompa air.

"Harus maksimal ini, Pak pompanya," kata dia.

Didampingi Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaeyanti Rahayu, Risma memberikan bantuan pada warga.

"Saya harus hitung jumlahnya, setelah itu mau dibagi, monggo (silakan)," tutur dia.

Ia juga memberikan bantuan bagi ahli waris korban yang meninggal dunia karena longsor.

Dalam kunjungannya Risma meminta warga selalu waspada.

"Kondisi sekarang cuaca ekstrem, kita tidak bisa menebak. Dulu mungkin aman, sekarang hujan sangat ekstrem. Sebetulnya kalau dilihat ini harus ada treatment khusus kayaknya ya," ujar dia.

Sementara itu pada hari sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga meninjau banjir Semarang, Sabtu (6/2/2021).

Dalam kunjungannya, Basuki menemukan ada tiga pompa yang seharusnya bisa mengatasi banjir di Kota Lama Semarang.

Namun, penyedotan air terkendala karena baru dua pompa yang aktif.

"Satu pompa masih macet, akan diperbaiki dan hidupkan," kata Basuki.

Basuki menginstruksikan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengoperasikan seluruh pompa air yang dikelola Kementerian PUPR.

Pompa-pompa yang dioperasikan tersebut adalah Pompa Kali Sringin, Pompa Kali Tenggang, Pompa Tawang, dan Pompa Kali Banger.

"Kalau penanganan banjir di Semarang, hari ini di Kali Bringin juga meluap. Kemudian di kali Plumbon Kaligawe meluap. Itu sebenarnya kebetulan air pasang tinggi, 1,4 meter. Pompa memang menentukan," ujar Basuki.

"Begitu mereda kami optimalkan pompa air. Sebagian sudah mulai surut. Tinggal tiga kecamatan seperti Ngaliyan, Pedurungan, dan Genuk akan kita prioritaskan dengan pompa yang ada dan juga pompa portabel," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Sabtu (6/2/2021).

"Memang harus dievaluasi karena pompa cukup efektif menangani banjir di Semarang. Masalahnya kan terjadi karena sungai yang meluap, drainase, dan rob. Maka akan ditingkatkan daya pompa dan saluran di beberapa titik," kata dia menambahkan.

Untuk upaya tersebut, Hendrar mengaku, akan meningkatkan anggaran untuk pengoptimalan pompa air dan drainase dalam tiga tahun ke depan.

"Kebutuhan ada sekitar Rp 800 miliar, di PU ada Rp 350 miliar. Mungkin mulai 2022 akan kita naikkan sampai sekitar Rp 500- Rp 600 miliar untuk bisa menyelesaikan," ujar dia.

Banjir di 76 kelurahan

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, ada 76 kelurahan di 10 kecamatan di Semarang terendam banjir.

Sebanyak 10 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Ngaliyan, Pedurungan, Semarang Timur, Gayamsari, dan Genuk.

Hendi, sapaan Hendrar mengatakan, banjir yang melanda Kota Semarang disebabkan karena hujan deras sejak Jumat (5/2/2021) malam hingga Sabtu siang.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : David Oliver Purba, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/08/10300081/telepon-pejabat-bbws-di-semarang-risma-nyalakan-lima-pak-pompanya-terlalu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke