Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Ponten, Toilet Umum Pertama di Solo pada Masa Kolonial

Kompas.com - 07/02/2021, 08:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Berangkat dari kegundahan hati sang pemimpin

Menurut sejarawan yang juga merupakan Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Heri Priyatmoko, ponten menjadi titik awal revolusi sanitasi warga, khususnya di Jawa dan Solo.

Bangunan tersebut berangkat dari kegundahan hati Mangkunegara VII melihat rakyatnya yang minim kesadaran dalam hal mandi, cuci dan kakus.

"Dalam proses kepemimpinan, Mangkunegara VII ini, seringkali mider projo (berkeliling wilayah). Mangkunegara VII naik kuda menyapa masyarakat hingga melihat drainase, kalen (parit), sungai," kata Heri.

"Saat berada di wilayah Kestalan, beliau tahu ternyata masyarakat menggunakan air sungai untuk berbagai keperluan. Mangkunegara VII prihatin, kok, ada rakyatnya seperti ini," lanjut dia.

Mangkunegara VII dengan kemajuan intelektualnya pun menyadari jika banyak rakyatnya saat itu yang mengalami sakit akibat kurang menjaga kebersihan.

Baca juga: Batu Meteorit Hendak Dijual Munjilah, Ahli: Sebaiknya Diberikan ke Negara

Meramu sebuah bangunan dengan pengalaman dan relasi di Belanda

Ilustrasi Belanda - Jalur yang bisa dilintasi oleh para pesepeda di Amsterdam.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Belanda - Jalur yang bisa dilintasi oleh para pesepeda di Amsterdam.
Kegelisahan tersebut kemudian diramu dengan pengalamannya sepulang dari Negeri Kincir Angin.

"Itu awal mulanya Mangkunegara pulang dari Belanda kemudian punya pemikiran, intelektualnya tertempa, melihat taman kota di Belanda seperti apa," tutur Heri.

Mangkunegara VII kemudian menggandeng arsitektur kenamaan berdarah Belanda Thomas Karsten untuk merancang sebuah tempat dengan misi revolusi sanitasi bagi rakyatnya.

Thomas Karsten pun membangun bangunan yang kini kerap disebut sebagai ponten dengan akulturasi gaya bangunan.

Tak heran, dari luar ponten berbentuk menyerupai candi.

"Dia punya modal intelektual, jaringan relasi dengan Thomas Karsten dan yang tak bisa dipungkiri adalah persediaan dana. Mangkunegara VII sangat kaya sekali," kata dia.

Baca juga: Fakta Lepasnya 2 Harimau Sinka Zoo Singkawang, Tewaskan Pawang, Bermula Kandang Longsor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com