SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang melakukan sejumlah upaya untuk menangani banjir yang terjadi di beberapa titik di Kota Semarang.
Pemkot Semarang akan meningkatkan kapasitas pompa air dan drainase untuk mengatasi banjir yang menerjang Kota Semarang.
"Begitu mereda kami optimalkan pompa air. Sebagian sudah mulai surut. Tinggal tiga kecamatan seperti Ngaliyan, Pedurungan, dan Genuk akan kita prioritaskan dengan pompa yang ada dan juga pompa portabel," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Sabtu (6/2/2021).
"Memang harus dievaluasi karena pompa cukup efektif menangani banjir di Semarang. Masalahnya kan terjadi karena sungai yang meluap, drainase, dan rob. Maka akan ditingkatkan daya pompa dan saluran di beberapa titik," kata dia menambahkan.
Hendrar menyebut pihaknya meningkatkan anggaran untuk pengoptimalan pompa dan drainase dalam tiga tahun ke depan.
"Kebutuhan ada sekitar Rp 800 miliar, di PU ada Rp 350 miliar. Mungkin mulai 2022 akan kita naikkan sampai sekitar Rp 500- Rp 600 miliar untuk bisa menyelesaikan," ujarnya.
Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, ada 76 kelurahan di 10 kecamatan di Semarang terendam banjir.
Sebanyak 10 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Ngaliyan, Pedurungan, Semarang Timur, Gayamsari, dan Genuk.
Hendi, sapaan Hendrar mengatakan, banjir yang melanda Kota Semarang disebabkan karena hujan deras sejak Jumat (5/2/2021) malam hingga Sabtu siang.