Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga di Sekitar Lokasi Semburan Gas, Dengar Ledakan Keras, Mengungsi hingga Sesak Napas

Kompas.com - 05/02/2021, 18:18 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Camat Tenayan Raya Indah Vidya Astuti mengatakan, semburan gas itu terjadi ketika beberapa pekerja sedang melakukan pengeboran sumur bor sekitar pukul 14.00 WIB.

"Pondok pesantren rencananya mau bikin sumur bor. Namun, saat pengeboran pada kedelaman 119 meter tiba-tiba ada semburan gas," kata Indah saat diwawancarai Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis.

Dia menyebutkan, awalnya semburan gas tidak begitu kuat. Namun, semakin sore tekanan gas untuk keluar semakin kuat.

Baca juga: 5 Fakta Semburan Gas di Pekanbaru, Muncul Saat Pengeboran Sumur Bor hingga Bangunan Pesantren Rusak Berat

Terkait semburan gas itu, Indah mengaku berkoordinasi langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan perusahaan di bidang gas, yaitu PT Kalila. PT Kalila bilang tadi gas ini bisa habis sendiri. Tapi kalau sekarang makin kuat semburannya," kata Indah.

Sementara itu, Danposramil Tenayan Raya, Kodim 0301/Pekanbaru, Peltu Ferry Siburian melakukan pengamanan di lokasi.

Warga tidak diperbolehkan mendekat karena dikhawatirkan gas tersebut mengandung racun.

"Warga tidak boleh mendekat. Karena kita belum tahu kandungan semburan gas itu beracun atau tidak," ujar Ferry kepada Kompas.com, Kamis.

Dia mengatakan, kejadian semburan gas ini sebelumnya juga pernah terjadi. Bahkan, ini kejadian sudah ketiga kalinya.

Kejadian pertama pada awal tahun 2019 lalu, saat ada penggalian pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tenayan Raya (sebelumnya ditulis PLTU Tenayan Raya).

Beberapa waktu setelah itu, semburan gas terjadi lagi saat penggalian pada pembangunan kawasan industri tenayan (KIT) oleh PUPR Pekanbaru.

"Waktu itu didatangkan ahli dan setelah diperiksa gas tidak mengandung racun," sebut Ferry.

Menurut dia, kejadian yang ketiga ini paling besar semburan gasnya dibandingkan kejadian sebelumnya.

Bahkan, semburan gas saat ini juga terlambat.

"Ini paling kuat dan lama. Tapi, nanti gas ini habis sendiri," pungkas Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com