Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Armuji Lawan Covid-19: Saya Sembuh Itu Mukjizat, di Sebelah Saya Banyak yang Mati

Kompas.com - 05/02/2021, 16:01 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Dinyatakan sembuh

Setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 beberapa hari lalu, Armuji sebenarnya tidak diperkenankan untuk pulang.

Dua hari sebelum diperbolehkan pulang, Armuji sempat menjalani tes swab, hasilnya pun negatif.

Saat akan pulang ke rumah, Armuji kembali di swab dan hasilnya tetap negatif.

Namun, pihak rumah sakit sebetulnya menyarankan dia untuk tetap menjalani perawatan di rumah sakit.

Armuji memaksa pulang agar bisa menjalani proses penyembuhan di kediamannya. Sebab, ia tidak kerasan berlama-lama dirawat di rumah sakit.

"Sebenarnya saya enggak boleh pulang meski sudah negatif. Karena harus masuk masa recovery. Tapi, saya enggak kerasan di rumah sakit, sendirian, dan merasa tersiksa. Jadi, saya maksa pulang," kata Armuji.

Armuji mengaku, dokter sebenarnya sedikit waswas karena dirinya memaksa pulang. Namun, dia tetap bersikukuh agar bisa dirawat di rumah.

"Dokter sebenarnya agak waswas karena saya harus ikut pelatihan pernapasan. Tapi, saya sudah enggak kerasan. Saya minta pulang saja dan minta terapi di rumah manggil nakes dari Dr Soetomo, latihan pernapasan, senam. Sekarang alhamdulillah sudah sembuh total," kata Armuji.

Jangan anggap enteng

Armuji berpesan kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk tetap waspada dan tidak menganggap enteng virus corona.

Baca juga: Tim Eri Cahyadi-Armuji Sebut MA-Mujiaman Tak Pernah Protes Hasil Rekapitulasi Suara

Jika ada warga yang terpapar Covid-19, ia menekankan agar tidak panik dan stres.

"Karena kalau panik dan stres itu bergabung, maka imunnya turun. Kalau imun turun, nanti akan drop luar biasa," ujar Armuji.

Sampai saat ini, Covid-19 belum ada obatnya. Bahkan, plasma menurut Armuji bukanlah satu-satunya obat untuk bisa terbebas dari Covid-19.

Ia menyebut, apabila ada orang terpapar Covid-19 yang kehabisan oksigen diberi plasma, yang ada penyakitnya akan semakin parah.

"Sekarang ini, orang kena Covid-19 bingung cari plasma. Dilihat dulu, karena Covid-19 ini kan macam-macam gejalanya. Ada yang mati rasa, ada yang pusing, ada yang kehabisan napas.  Macam-macamlah karena menghantam selutuh organ tubuh," ujar dia.

Menurut Armuji, orang yang tidak memiliki riwayat penyakit gula darah, ketika teepapar Covid-19, bisa memiliki penyakit gula darah.

"Aku ini enggak punya riwayat kena diabetes, tapi setelah kena Covid-19, aku dinyatakan punya penyakit diabetes. Riwayat penyakitku itu cuma asam lambung. Dokter bilang ke saya, itulah Covid-19, bisa menghantam ke mana-mana dia. Bahaya sekali," ujar Armuji.

"Makanya saya berpesan kepada teman-teman semua, jangan anggap entemg Covid-19 ini," imbuh Armuji.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com