Ia menyebut, perjuangannya untuk bisa sembuh dari Covid-19 adalah berkat dari usaha yang dilakukan para tenaga kesehatan.
Di samping itu, ia terus mendapat dukungan dari keluarga dan anak yatim dan selalu berdoa kepada Tuhan agar bisa segera disembuhkan.
"Saya bisa sembuh itu benar-benar mukjizat. Banyak yang mendoakan saya sembuh, dari keluarga, dari anak yatim. Maka saya masih diberi umur panjang. Karena di sebelah-sebelah saya banyak yang mati, termasuk mertua kapolda," ucap Armuji.
Dukungan dari seluruh pihak itu membuat rasa panik Armuju berangsur-angsur membaik. Ia pun tak lagi takut dan terus memiliki semangat untuk bisa sembuh.
Baca juga: Tim Eri Cahyadi-Armuji Yakin Gugatan Machfud Arifin-Mujiaman Ditolak MK, Ini Alasannya
"Kami di samping mendapat support dari keluarga, ya berdoa, kita tetap semangat, kita lawan Covid-19 itu. Terus saya dikasih semangat dokter, perawat juga," kata Armuji.
"Hari kedelapan saya dirawat di Soetomo, masa kritis saya sudah lewat. Ventilator dicabut dan diganti oksigen biasa, selang diganti semua," tutur dia.
Armuji mengaku, virus corona ini sungguh sangat berbahaya dan bisa menjangkiti siapa saja bila tidak hati-hati.
Ia sebenarnya tidak mengetahui secara pasti, kapan dan di mana ia tertular Covid-19.
"Tapi, yang saya ingat, selama kampanye Pilkada Surabaya 2020, saya kan di luar terus, maksudnya di luar ruangan. Itu justru bebas (negatif Covid-19)," kata Armuji.
Namun, Armuji masih ingat betul setelah dinyatakan unggul di Pilkada Surabaya 2020, yakni pada akhir Desember, dirinya kerap mendapat undangan dari rekan dan kolega untuk merayakan kemenangan di Pilkada.
Armuji tak pernah menolak undangan yang dia terima. Kebanyakan, undangan yang ia hadiri di rumah makan dan restoran.
Ia yakin, virus corona menjangkiti tubuhnya saat ia menghadiri undangan di rumah makan dan restoran.
"Nah, pada saat di luar kampanye, banyak undangan merayakan kemenangan, baik itu di restoran dan rumah makan, di situlah saya kena," ujar Armuji.
Meski berada di ruangan tertutup, Armuji menilai kerumunan tetap bisa membuat orang terpapar Covid-19.
Apalagi, saat berkumpul di restoran, ia bersama rekan dan kolega sama-sama melepas masker.
Baca juga: Gugat Hasil Pilkada Surabaya, Machfud-Mujiaman Berharap Eri-Armuji Didiskualifikasi
"Itu sangat bahaya karena sama-sama lepas masker dan berhadap-hadapan lagi saat makan. Ini saya pesankan kepada masyarakat, kalau makan di tempat tertutup harus hati-hati, jangan sampai berhadap-hadapan. Karena di situ saya kena," ujar Armuji.