Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Cuci Patung Dewa di Kelenteng Hok Yoe Kiong Nganjuk...

Kompas.com - 05/02/2021, 15:19 WIB
Usman Hadi ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Pembatasan jemaat

Menurut Subastian, karena kini masih pandemi Covid-19, maka jemaat yang mengikuti tradisi penyucian patung dewa dibatasi.

Tak hanya saat penyucian, saat prosesi sembahyang pun jadwalnya diatur agar tak terjadi kerumunan di Kelenteng.

“Ya jadi tahun ini memang karena ada pandemi, kami batasi untuk bersih-bersih,” kata dia.

Subastian menuturkan, ada hampir 1.000-an jemaat yang terdata di Kelenteng Hok Yoe Kiong Sukomoro, Nganjuk.

Namun, kini jemaat itu telah menyebar ke beberapa daerah. Jemaat yang aktif sekitar 50 orang.

Baca juga: Teror Tawon Vespa di Nganjuk: Seorang Warga Tewas Disengat, 40 Sarang Dimusnahkan

“Kadang-kadang ada (jemaat) yang sudah (pindah) ke Surabaya,” tutur dia.

Banyaknya jemaat yang terdata di Kelenteng Hok Yoe Kiong, kata Subastian, dikarenakan kelenteng ini merupakan yang tertua di Nganjuk.

Kelenteng ini berdiri sejak tahun 1958, yang awalnya hanya berupa bangunan sederhana.

Namun, kini seiring dengan adanya jemaat yang merantau ke luar daerah dan kemunculan beberapa wihara di beberapa lokasi, akhirnya jumlah jemaat yang aktif di Kelenteng Hok Yoe Kiong tinggal sedikit.

“Di Nganjuk ini sebenarnya Kelenteng yang resmi ini ya di sini,” pungkas Subastian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com