BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif menekan kasus Covid-19.
Pria yang akrab disapa Emil itu berpendapat, PPKM tidak efektif lantaran akurasi data kasus Covid-19 yang tidak tepat.
Sebagai contoh, banyak penambahan kasus di Jabar yang mayoritas kasus lama.
Baca juga: Buronan Judi Tewas Ditembak, Seorang Polisi di Solok Selatan Diproses Pidana
Bahkan, Emil menyebut, ada 10.000 kasus di Jabar yang belum diumumkan oleh pemerintah pusat.
"Saya duga kita membahas data yang kurang tepat. Misalnya (di Jabar) ada 3.000 kasus, padahal 2.000-nya kasus lama. Sehingga kenaikan itu tidak seakurat realita di lapangan. Masih ada lebih dari 10.000 kasus belum terumumkan coba. Jadi datanya sudah ada, terus kapan diumumkan kita juga tidak tahu," kata Emil dalam peresmian Puskesmas Juara di Kabupaten Bekasi, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Wakil Bupati Ini Berbulan-bulan Tidak Masuk Kantor, Diperintah Diam oleh Bupati
Menurut Emil, akurasi data itu membuat penilaian terhadap kebijakan PPKM menjadi tidak obyektif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.