Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Satu Keluarga, Ayah Ditemukan Gantung Diri, 2 Anaknya Tewas dengan Luka Lebam

Kompas.com - 30/01/2021, 15:39 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Polisi belum bisa mengungkap penyebab kematian satu keluarga di Desa Sumberejo, Kecamatan Kademangan, Blitar.

Satu keluarga itu ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Jumat (29/1/2021).

Sang ayah, Suyani (67), merawat dua anaknya, Nanda Finzah (21) dan Samuel Ardian (9), sejak istrinya meninggal setahun lalu.

Ketika ditemukan tetangganya, Suyani tewas karena gantung diri di kamar. Sementara kedua anaknya tewas dengan kondisi sejumlah lebam di tubuh.

Polisi masih mendalami kasus itu karena ditemukan banyak kejanggalan. Terutama, luka lebam yang ditemukan pada tubuh sang anak.

"Kami belum bisa memastikan penyebab kematian itu karena apa, namun untuk menyelidiki penyebab kematian itu, jenazah mereka akan diautopsi," kata Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela seperti dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 yang Tertukar: Bapak Saya Meninggal Kok Urusannya Berbelit...

Menurutnya, Suyani ditemukan dalam posisi tergantung dengan kain selendang di atap kamarnya. Atap kamar itu belum terpasang plafon.

Kejanggalan

Sementara itu, jenazah kedua anaknya ditemukan dalam satu kamar yang bersebelahan dengan lokasi penemuan jenazah Suyani.

Tubuh kedua anaknya itu ditemukan bersebelahan dengan posisi telentang di kasur.

"Entah siapa yang meninggal dunia duluan, itu masih dalam pendalaman. Anggota masih melakukan olah TKP," kata Leonard.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah kejanggalan.

Sejumlah luka lebam ditemukan di tubuh sang anak, seperti di kedua lengan mulai dari siku hingga pergelangan tangan.

 

Lalu, luka lembam juga ditemukan di leher korban. Ia menduga, luka lebam itu bekas kekerasan.

"Kami belum bisa memastikan soal hal itu karena masih kami dalami. Makanya, jenazah mereka itu akan diautopsi untuk bisa memastikan penyebab kematian mereka," ungkapnya.

Selain dilakukan autopsi terhadap jenazah korban, petugas juga akan memeriksa beberapa saksi.

Terutama para tetangga korban, yang tahu kejadian itu pertama kali.

Baca juga: Tangis Keluarga Pecah Sambut Kedatangan Jenazah Kapten Afwan di Rumah Duka

Kronologi

Menurut Leonard kasus yang menggegerkan warga itu terungkap saat anak pertama korban, Henok, yang berada di Timor Timor, tak bisa menghubungi sang ayah.

Henok sudah berulang kali menelepon sang ayah pada Jumat (29/1/2021).

Telepon itu terhubung, tetapi sang ayah tak mengangkat teleponnya. Ponsel adiknya pun sama.

Henok yang khawatir lalu menelepon tetangganya, Nur Haya (19).

"Intinya, minta tolong, untuk memberi tahu bapaknya, kalau ditelepon bolak-balik tapi nggak bisa," paparnya.

 

Beberapa menit setelah ditelepon, Nur Haya mengecek ke rumah korban. Kebetulan, rumah Nur Haya bersebelahan dengan rumah korban.

Nur Haya mendapati pintu rumah korban terkunci. Ia pun mengecek pintu belakang.

Saat mendapati pintu belakang tak terkunci, Nur Haya masuk lewat dapur rumah korban.

Tiba-tiba, Nur Haya kaget melihat tubuh Suyani tergantung di langit-langit kamar.

"Kata Nur Haya, tadi pagi, korban masih terlihat beraktivitas di sekitar rumahnya. Namun, kok sudah terlihat seperti itu," ungkapnya.

Baca juga: Saat Mau Dimasukkan ke Liang Kubur, Saya Baru Sadar Tulisan di Peti Itu Bukan Nama Bapak Saya

Melihat korban dalam kondisi seperti itu, Nur Haya langsung ke luar rumah sambil berteriak minta tolong dan warga langsung berdatangan.

Begitu tahu apa yang terjadi, warga ramai-ramai masuk ke dalam rumah korban, untuk mencari keberadaan kedua anak korban.

Ternyata, kedua anaknya juga mengalami hal yang sama.

"Masih kami dalami. Hasil penyelidikan awal, keluarga korban sepertinya tak punya masalah dengan siapa pun," kata Leonard.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Misteri di Balik Kematian Seorang Ayah dan 2 Anaknya di Blitar Belum Terungkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com