Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diawali Bunyi Dentuman, Peneliti Pastikan Batu yang Jatuh di Lampung Tengah Meteorit

Kompas.com - 30/01/2021, 10:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Bunyi keras seperti dentuman terdengar oleh Dalijo pada Kamis (28/1/2021) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Ia dan warga lainnya yang sedang berkumpul, bahkan sempat melihat kepulan asap di langit.

Mereka pun mencari sumber bunyi yang berasal dari belakang rumah Munjilah.

Si pemilik rumah, Munjilah, juga mengalami hal serupa. Setelah dentuman terdengar, ada bunyi benda jatuh.

"Saya sama suami langsung ke dapur. Di dinding bagian bawah ada batu," kata Munjilah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Video Viral Sebuah Rumah di Lampung Dihantam Batu yang Dikira Meteor

Di sana, terdapat seonggok batu.

"Saya sempat pegang, terasa agak hangat," tutur Danjilo.

Batu berukuran dua kepal orang dewasa itu meninggalkan bekas berupa ceruk di tanah dengan diameter sekitar 20 sentimeter dan kedalaman 6 sentimeter.

Kejadian tersebut membuat heboh warga Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

Sudah diambil sampelnya

Peneliti Itera Lampung mengambil sampel batu meteorit di Lampung Tengah, Jumat (29/1/2021) malam. Peneliti memastikan batu itu adalah pecahan meteorit. Dok. Humas Itera Lampung Peneliti Itera Lampung mengambil sampel batu meteorit di Lampung Tengah, Jumat (29/1/2021) malam. Peneliti memastikan batu itu adalah pecahan meteorit.

Batu itu diduga adalah meteorit.

Peneliti dari lembaga Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL), Robiatul Muztaba, telah mendatangi lokasi pada Jumat.

Baca juga: Batu Diduga Meteorit Hantam Rumah Warga, Ahli Sudah Ambil Sampelnya

Pihaknya juga melakukan pengambilan sampel dengan cara mengikis batu.

"Nanti kita uji dengan melihat struktur dari kikisan batu yang sudah kita ambil dan diuji sifat magnetik dari batu tersebut," ujarnya.

Dia mengatakan ada beberapa ciri tertentu dari benda antariksa atau meteorit yang jatuh ke bumi.

Ciri-cirinya antara lain benda tersebut mengandung magnet dan terdapat semacam goresan hitam akibat gesekan dengan atmosfer bumi.

Baca juga: Batu Diduga Meteorit Hantam Rumah di Lampung, Ini Kesaksian Sejumlah Warga

 

Hasil penelitian

Lokasi batu yang diduga meteorit di belakang rumah warga di Lampung Tengah. (FOTO: Dok. Warga)KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Lokasi batu yang diduga meteorit di belakang rumah warga di Lampung Tengah. (FOTO: Dok. Warga)

Berdasarkan analisis yang dilakukan Tim Peneliti Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung, batu itu dipastikan adalah meteorit.

Robiatul yang melakukan pengambilan sampel dan penelitian bersama Dosen Teknik Geologi Itera Lampung, Danni Gathot Harbowo, menjelaskan batuan itu memiliki kandungan yang bisa dikategorikan sebagai meteorit.

“Benar, itu adalah batu sisa meteorit yang masuk ke bumi. Ada sejumlah ciri yang sesuai dengan benda antariksa," ungkap Robiatul dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/1/2021) malam.

Baca juga: Peneliti Itera Lampung Pastikan Benda yang Jatuh ke Rumah Warga adalah Batu Meteorit

Cirinya-cirinya yaitu terdapat kandungan logam atau stony iron, serta ada sisi hitam di bagian batu akibat gesekan dengan atmosfer.

"Sudah kami uji dengan magnet, dan ketika ditemukan pemilik rumah, batu tersebut dalam kondisi hangat, itu merupakan dampak bebatuan yang bergesekan dengan atmosfer, ada proses pembakaran di sana,” urainya.

Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera Lampung ini juga memaparkan bagian berwarna kuning di batu tersebut disebabkan adanya kandungan unsur hidrat yang memicu oksidasi.

Batu tersebut memiliki kandungan air, tapi bukan air dari Bumi, sehingga sangat batu tersebut tampak berkarat meski dalam waktu singkat.

Baca juga: Peneliti Itera: Batu Meteorit Masih Ada Radioaktif, Jangan Diminum Air Rendamannya...

Sedangkan dari pengujian magnet, batuan itu terbukti mengandung unsur logam.

“Terkait unsur-unsur detail batu meteorit ini akan kami analisis di laboratorium selama satu minggu ke depan, dan mudah-mudahan bisa lebih cepat, sehingga kita bisa tahu unsur-unsur di dalamnya," ucap Gathot.

 

Bunyi dentuman

Ilustrasi meteoritikonacolor Ilustrasi meteorit

Terkait dengan bunyi dentuman, Robiatul Muztaba menduga ada hubungannya dengan jatuhnya meteorit.

“Diduga, suara dentuman terdengar saat meteorit pecah di langit atau dikenal sebagai fenomena fireball,” jelasnya.

Dia berpesan agar warga tidak panik dengan adanya fenomena tersebut. Bila peristiwa itu terjadi lagi, warga bisa menghubungi peneliti.

Baca juga: Misteri Sinyal 20 Detik yang Terekam Sensor BMKG Saat Dentuman di Bali

“Fenomena hujan meteor memang terjadi sepanjang Januari 2021. Puncak hujan meteor terjadi pada 3-4 Januari lalu,” ujar Robiatul dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/1/2021) malam.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor: Aprillia Ika, Farid Assifa)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com