Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngotot Terjunkan 4.317 Mahasiswa KKN di Tengah Pandemi, Unila Dikritik Warganet

Kompas.com - 23/01/2021, 11:47 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Universitas Lampung (Unila) kukuh mengadakan kuliah kerja nyata (KKN) ke lapangan, meski di tengah situasi pandemi.

Kebijakan itu menuai kecemasan mahasiswa hingga kritik dari warganet.

Baca juga: 7 Fakta Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras oleh Pamannya, Gunakan Dot, Dilakukan di Rumah Orangtua Bayi

KKN tak bisa diganti dengan pembelajaran daring

Ilustrasi belajar daring (online) dari rumah.Pexels Ilustrasi belajar daring (online) dari rumah.
Pihak Unila melalui juru bicaranya, Khafie Nazaruddin membenarkan rencana akan menerjunkan 4.317 orang mahasiswa dalam program KKN tahun ini.

KKN luring itu akan dimulai pada 26 Januari 2021.

Menurut pihak Unila, KKN memang harus terjun ke lapangan dan tidak bisa digantikan dengan pembelajaran daring.

Pihak universitas bersikeras menjalankan metode KKN dengan tatap muka meski di tengah situasi pandemi Covid-19.

Baca juga: Twit Viral di Medsos, Unila Ngotot Mahasiswa KKN Turun Lapang ke Desa-desa, padahal Kasus Covid-19 Tinggi

Harus tes Covid-19

Khafie menjelaskan, terjunnya ribuan mahasiswa KKN harus melalui serangkaian prosedur dan mematuhi aturan yang ditetapkan.

Mereka harus menjalani tes Covid-19 terlebih dahulu.

"Seluruh peserta KKN sebelum berangkat ke lokasi KKN wajib melakukan rapid tes (antibodi atau antigen). Pelaksanaan dapat dilaksanakan di daerah masing-masing atau klinik Universitas Lampung," kata Kahfie, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Napi Gunakan Ponsel dan Sebar Hoaks Vaksin Covid-19, Diselundupkan Tahun 2019, Kalapas Surabaya Merasa Kecolongan

Dibagi dalam beberapa sif

Ilustrasi mahasiswa sedang berinteraksi satu sama lain (Dok. Unpar) Ilustrasi mahasiswa sedang berinteraksi satu sama lain (Dok. Unpar)
Kemudian, keberangkatan mahasiswa akan dibagi dalam tiga sif.

Hal itu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan.

Sif pertama tanggal 26 Januari 2021 menuju Lampung Timur, Serang dan Mesuji.

Lalu, 27 Januari 2021 penempatan di Tulang Bawang Barat, Pesawaran dan Tulang Bawang.

Kemudian pada 28 Januari 2021, mahasiswa ditempatkan di Lampung Barat dan Tanggamus.

Baca juga: Tertembak di Dada Kanan dan Diserang KKB dari Ketinggian, Pratu Roy dan Pratu Dedi Gugur dalam Kontak Senjata

Tak boleh kumpulkan 30 orang

Selama KKN, mahasiswa juga diminta menaati sejumlah aturan.

Mahasiswa KKN diharuskan menerapkan 3M yakni mencuci tangan, menjaga jarak serta memakai masker.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa tidak diperkenankan mengumpulkan lebih dari 30 warga desa.

Baca juga: 7 Fakta Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras oleh Pamannya, Gunakan Dot, Dilakukan di Rumah Orangtua Bayi

Menuai kekhawatiran hingga dikritik warganet

Ilustrasi media sosialKOMPAS.COM/Shutterstock Ilustrasi media sosial
Keputusan Unila kukuh mengadakan KKN ini diketahui usai akun @mazzini_gsp menggunggah cuit terkait hal tersebut, Rabu (20/1/2021).

Dalam akun itu ditulis, mahasiswa merasa khawatir lantaran tingkat penyebaran Covid-19 di Lampung masih tinggi.

“Keluhan Mahasiswa Universitas Lampung soal KKN tatap muka. Kondisi di Lampung sekarang penderita Covid-19 makin tinggi. Kok UNILA malah terus dorong Mahasiswa KKN ke desa-desa. Gugus Tugas Covid udah tegur, tapi UNILA kaya gak denger. Bahaya buat mahasiswa & masyarakat lokasi KKN,” tulis akun @mazzini_gsp.

Bahkan pemilik akun itu mengaku sempat mengadakan survei dengan hasil 75 persen mahasiswa berharap KKN dibatalkan.

“Ini 75 persen suara mahasiswa saat jajak pendapat milih KKN Dibatalkan. UNILA mau dengerin siapa lagi? Mahasiswa mayoritas minta batalkan, Gugus Tugas Covid juga minta batalkan. Resiko penyebaran Covid-19 ini makin luas, apalagi mahasiswa yg bakal KKN sebanyak 4300 mahasiswa,” tulis akun @mazzini_gsp.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com