Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Viral Foto Tanda Tangan KTP ala Lambang Konoha Naruto | Raffi Ahmad Curhat ke Dedi Mulyadi

Kompas.com - 19/01/2021, 06:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Tak hanya itu, ia juga ingin bertemu dengan ibunya karena sejak kecil orangtuanya sudah berpisah.

"Dari kecil tidak pernah ketemu ibu, saya ingin ketemu, tapi Allah belum mempertemukan lagi. Dengar-dengar di Kalimantan, tapi saya menunggu Allah mempertemukan," ujarnya.

Baca juga: Kisah Pemuda Beserban dengan Wajah Penuh Tato, Mimpinya Ingin Jadi Pendakwah dan Bertemu Sang Ibu

 

4. Gelombang mirip Tsunami terjang pantai di Manado

Warga di wilayah pesisir pantai Manado, Sulawesi Utara, dikejutkan dengan munculnya gelombang tinggi mirip tsunami pada Minggu (17/1/2021).

Saat menerjang kawasan tersebut, gelombang setinggi 3-4 meter itu juga membawa material kerikil.

Akibat tingginya gelombang pasang tersebut air laut diketahui hingga masuk ke jalan raya dan parkiran mal.

Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle mengatakan, penyebab gelombang tinggi tersebut akibat pengaruh angin kencang.

"Salah satu penyebab utama gelombang yaitu oleh pengaruh angin yang kencang. Ditambah gelombang laut yang tinggi sehingga gelombang yang datang ke bibir pantai akan lebih signifikan dan terbawa ke tepi pantai," jelas Ben saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Pada saat terjadi gelombang tinggi itu, BMKG mencatat kecepatan angin berkisar 15-30 knot atau setara 30-60 kilometer per jam.

Baca juga: Gelombang Mirip Tsunami Terjang Pantai di Manado, Ini Kesaksian Warga dan Penjelasan BMKG

 

5. Gunung Merapi keluarkan awan panas guguran sejauh 1.000 meter

Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Tunggul Arum, Wonokerto, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (6/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DI Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Rabu ini pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Merapi mengalami guguran lava pijar sebanyak dua kali dengan intensitas kecil arah kali Krasak sejauh 400 meter dari puncak.ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Tunggul Arum, Wonokerto, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (6/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DI Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Rabu ini pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Merapi mengalami guguran lava pijar sebanyak dua kali dengan intensitas kecil arah kali Krasak sejauh 400 meter dari puncak.

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Senin (18/1/2021) sekitar pukul 05.43 WIB.

Awan panas guguran itu meluncur ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak sejauh 1.000 meter.

"Jarak luncur kurang lebih 1.000 meter ke arah barat daya, ke hulu Kali Krasak. Teramati tinggi kolom 50 meter di atas puncak," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi, Senin.

Di dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 18 Januari 2021 pukul 00.00 WIB-06.00 WIB juga terpantau enam kali guguran lava pijar.

Jarak luncur tercatat maksimum 600 meter ke barat daya.

Kegempaan Gunung Merapi, untuk awan panas guguran sebanyak 1 dengan amplitudo 22 mm dan durasi 112 detik.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.000 Meter

 

Sumber: KOMPAS.comm (Penulis : Hamzah Arfah, Riska Farasonalia, Wijaya Kusuma | Editor : Robertus Belarminus, Khairina, Setyo Puji, Farid Asifa, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com