KOMPAS.com - Gelombang tinggi mirip tsunami menerjang kawasan pesisir pantai Manado, Sulawesi Utara, Minggu (17/1/2021) sore.
Saat menerjang kawasan tersebut, gelombang setinggi 3-4 meter itu juga membawa material kerikil.
Akibat tingginya gelombang pasang itu, air laut diketahui hingga masuk ke jalan raya dan merendam area parkir mal serta pertokoan.
Sejumlah warga di kawasan tersebut terlihat panik saat air mulai tinggi. Beruntung, saat kejadian itu tidak ada korban jiwa.
Baca juga: Fakta Gelombang Pasang Terjang Pantai Manado, Tinggi Capai 4 Meter hingga Masuk Parkiran Mal
Karyawan Ace Hardware Mantos, Ivana, mengatakan, gelombang tinggi di pantai itu sudah terjadi sejak sore hari.
Namun, karena saat itu air belum sampai meluap ke jalan dan pertokoan, para pengunjung tak memedulikannya.
Semakin malam, air tersebut diketahui mulai masuk dan kian meninggi. Mengetahui hal itu, para pengunjung histeris dan mulai panik ingin menyelamatkan kendaraannya.
"Ini yang bikin panik pengunjung karena sudah banyak air di pintu masuk, jadi banyak yang keluar ke parkiran," kata dia dilansir dari Tribun Manado.
Baca juga: Ombak Besar Terjang Pesisir Pantai Manado hingga ke Jalan, Ini Peringatan Dini BMKG
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Firdaus, Sonny Broo, mengatakan, akibat terjangan gelombang tinggi itu, sebanyak enam perahu nelayan rusak parah.
Bahkan, beberapa perahu diketahui hingga terseret ke area parkir tempat makan.
Gelombang tinggi tersebut, kata dia, jarang terjadi di pantai tersebut.
“Seingat saya, sejak 1974, baru sekarang ini yang paling parah," kata Sonny.
"Ombak sudah bisa lebih dari empat meter tingginya. Beberapa perahu kami rusak ringan dan masih bisa diperbaiki dengan biaya Rp 600.000, tapi enam yang rusak itu sudah tidak terselamatkan,” jelasnya.
Baca juga: Pengungsi Tinggal di Kandang Ayam, Kepala Desa: Hewan Ternak di Atas, Warga di Kolong
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.