Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, mengatakan, penyebab gelombang tinggi tersebut akibat pengaruh cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
"Salah satu penyebab utama gelombang yaitu oleh pengaruh angin yang kencang. Ditambah gelombang laut yang tinggi sehingga gelombang yang datang ke bibir pantai akan lebih signifikan dan terbawa ke tepi pantai," terangnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.
Pada saat terjadi gelombang tinggi itu, BMKG mencatat kecepatan angin berkisar 15-30 knot atau setara 30-60 kilometer per jam.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Gelombang Tinggi Muncul di Pantai Manado
Sementara itu, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror, menambahkan, peringatan dini gelombang tinggi sudah dikeluarkan BMKG untuk dua hari ke depan.
Sedikitnya ada lima wilayah yang berpotensi diterjang gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter di wilayah Sulawesi Utara.
"Yakni laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Kepulauan Talaud, sebelah barat perairan Kepulauan Sitaro, dan laut Maluku bagian utara," ujarnya, dikutip dari rilis.
Adapun gelombang 1,25 sampai 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan utara Sulut, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung-Likupang, laut Maluku, dan laut Sulawesi.
Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor : David Oliver Purba, Dony Aprian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.