YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Jumlah pengungsi Gunung Merapi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai berkurang.
Pasalnya, sebagian pengungsi memutuskan untuk kembali ke rumahnya.
"Kita ini pemerintah desa, terkait dengan Merapi ini oke tidak ada masalah jika dari BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) seperti itu. Namun alurnya kami dari pemerintah desa menunggu keputusan dari Pemda," ujar Lurah Glagaharjo, Suroto, Senin (18/01/2021).
Baca juga: Takut Kena Covid-19, Warga Desa di Klaten Belum Mengungsi Meski Aktivitas Merapi Meningkat
Suroto menyampaikan, sampai saat ini belum ada surat resmi dari pemerintah terkait pengungsi diperbolehkan pulang.
Namun pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Sleman terkait dengan rekomendasi potensi ancaman bahaya yang diperbarui oleh BPPTKG.
"Besok hari Selasa akan dirapatkan dulu di kabupaten. Nanti keputusannya seperti apa, saya belum tahu," ungkapnya.
Menurutnya, para pengungsi memang sudah mendengar informasi yang disampaikan BPPTKG terkait potensi ancaman bahaya yang bergeser ke selatan-barat daya.
Sejak Minggu (17/01/2021), jumlah pengungsi di Barak Pengungsian Glagaharjo sudah mulai berkurang banyak.
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.000 Meter
Para pengungsi ini memutuskan pulang dengan inisiatif sendiri.
"Tadi malam sudah pengurangan banyak, dari sekitar 300, tinggal 187 pengungsi," tegasnya.
Suroto menuturkan, terus memantau jumlah pengungsi, termasuk melihat data pengungsi yang sudah memutuskan sendiri untuk kembali ke rumahnya.
Sebab belum ada instruksi dari Pemerintah Kabupaten Sleman untuk memulangkan pengungsi.