KOMPAS.com- Bukan gentar yang dirasakan Sinaga ketika melihat harimau berada di kandang ternaknya.
Kepala Dusun Sigalapang, Desa Meranti Timur, Pintu Pohan Meranti, Toba Samosir, Sumatera Utara itu justru membentak si harimau.
Padahal, jarak Sinaga dan harimau sangat dekat.
"Saya waktu itu tidak ada rasa takut, jadi saya bentak dia lah waktu itu," kata Sinaga.
Beruntung, harimau tak menyerangnya dan berlari pergi.
Tetapi, seekor kambing milik keluarganya mati dimangsa harimau hingga hanya bersisa bagian dada hingga kepala.
Baca juga: Cerita Kepala Dusun Berhadapan dengan Harimau dari Jarak Sangat Dekat
Mulanya, ada suara ribut di kandang babi miliknya.
Atas permintaan sang istri, Sinaga pun mengecek ternaknya.
Lantaran dalam kondisi hujan lebat dan tanpa penerangan, Sinaga menyalakan senter dengan ponselnya.
Saat memeriksa kondisi kandang, cahaya senter ponselnya menyorot sesuatu.
Sinaga melihat seekor harimau.
"Namanya kandang di belakang rumah kan gelap. Jadi dengan senter ponsel itu lah saya lihat harimau itu di kandang," kata dia.
Tak hanya itu, jarak antara Sinaga dan harimau sangat dekat, sehingga bisa saja sewaktu-waktu harimau menyerangnya.
Namun, bukan rasa takut yang muncul, Sinaga justru membentak hewan karnivora tersebut.
"Kemudian dari jarak tiga meter saya bentak dia tiga kali baru harimau itu melompat keluar dari kandang," ujarnya.
Baca juga: Bupati Sukoharjo dan Pedagang Bersitegang Soal Jam Operasional PPKM, Ganjar: Jam 7-9 Take Away
Hal itu diketahui pada keesokan hari setelah Sinaga berjumpa dengan harimau.
Kondisi kambing tersebut mati mengenaskan.
Bagian belakang tubuhnya habis hingga tersisa dada dan kepala.
"Itu kambing kan masih baru, jadi masih agak liar. Biasanya dia kaluar dan masuk kandang sendiri. Nah, malam itu kan hujan deras, jadi tidak terkontrol. Kami kira sudah di dalam kandang," kata dia.
Sinaga mengaku, kejadian harimau memangsa ternak bukan kali pertama. Dua tahun lalu, peristiwa serupa juga pernah terjadi di desanya.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.